JAKARTA (Arrahmah.com) – Bertepatan dengan dua tahun Tragedi penyerangan Subuh kapal kemanusiaan Mavi Marmara oleh tentara zionis Israel pada 31 Mei 2010, Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) menyatakan penentangan keras tragedi tersebut yang hingga hari ini para pelakunya belum tersentuh oleh hukum.
“Mengutuk tindakan brutal dan biadab Israel yang telah menyerang dan membunuh relawan kemanusiaan Mavimarmara.” Kata Ketua KISPA Ustadz Ferry Nur dalam pernyataan sikapnya kepada arrahmah.com, Jakarta, Jum’at (1/6)
Lebih dari itu, Kispa meminta kepada lembaga hukum Internasional agar segera membawa para pelaku penyerangan kapal Mavi Marmara ke meja peradilan untuk mempertanggung jawabkan aksi mereka dihadapan hukum.
“Menuntut Pengadilan Internasional untuk menyeret dan mengadili serta menghukum mereka yang telah membunuh dan mencederai relawan kemanusiaan Mavi Marmara.” Ujarnya.
Lanjut Ustadz Ferry, Kispa juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap mengenang peristiwa tersebut .”Mengingatkan masyarakat dunia akan kejahatan Israel terhadap relawan kemanusiaan Mavi Marmara dan blokade terhadap rakyat Gaza Palestina yang masih berlangsung.”tuturnya
Serta, Ia meminta kepada segenap komponen bangsa indonesia untuk tetap mensupport perjuangan rakyat Palestina yang hingga kini masih dizholimi penjajah Zionis Israel.
“Menyerukan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia untuk tetap konsisten mendukung perjuangan dan kemerdekaan bangsa Palestina serta tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.”ungkap Ustadz Ferry Nur.
Tidak lupa Ia pun, mengajak untu bermunajat kepada ilahi agar menerima segala amal korban Mavi Marmara agar memperoleh kesyahidan.
“Mendoakan mereka yang ikut dalam misi kemanusiaan Freedom Flotilla dengan kapal Mavimarmara semoga mendapat keberkahan, dan mereka yang luka-luka mendapat balasan kebaikan, serta mereka yang gugur mendapat pahala syuhada di sisi Allah swt. “tutupnya.
Sebagimana diketahui, Pada Senin, 31 Mei 2010, ketika para relawan kemanusiaan sedang beribadah, melaksanakan sholat Subuh berjama’ah, tentara Israel dengan brutal melakukan penyerangan ke kapal Mavimarmara dan menembaki para relawan kemanusian.
Relawan kemanusiaan yang terdiri dari berbagai negara, diantaranya Indonesia, berupaya menjaga amanah dengan mempertahankan kapal dan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza sampai titik darah penghabisan, tanpa senjata, berbekal semangat dan doa menghadapi tentara Israel yang merupakan pasukan khusus untuk perang, mereka menggunakan persenjataan lengkap.
Korban berjatuhan, 9 orang warga negara Turki gugur, ratusan orang luka-luka, dua diantaranya dari Indonesia, barang-barang yang berada di dalam kapal dirampas, seluruh relawan yang selamat dimasukkan penjara Israel. (bilal/arrahmah.com)