LONDON (Arrahmah.com) – Saat agama Kristen tetap merupakan bagian integral dari sejarah agama Inggris, Islam telah menjadi pesaing yang kuat selama dekade terakhir, dengan ribuan muallaf yang mendaftar setiap tahun.
“Pada saat kebebasan pribadi, seksualisasi yang berlebihan dan liberalisme moral yang telah mengambil alih dan merusak moral Inggris, banyak orang mencari kedamaian dalam Islam,” Annie Simpson, yang memegang Phd dalam studi agama komparatif dan filsafat , kepada onislam, Rabu (26/2/2014).
“Karena masyarakat sekarang menjadi lebih permisif dan pada berbagai tingkatan secara moral lebih tidak senonoh, orang-orang pun merindukan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.”
“Islam menawarkan lebih dari sekedar keyakinan pada Tuhan, tapi mencakup segala sesuatu untuk memahami dunia … merubah dari kekacauan menuju keteraturan,” tambahnya.
Menurut data pemerintah, Muslim Inggris membentuk sekitar 2,7% dari populasi pada tahun 2011.
Konversi ke Islam dipahami secara lebih baik sebagai manifestasi dari keinginan masyarakat Inggris terhadap bimbingan rohani.
Perluasan beberapa masjid di Inggris merupakan hasil dari perkembangan ummat Islam yang semakin pesat selama dekade terakhir, setelah penduduk Muslim di Brighton meningkat lebih dari empat kali lipat.
Hussein Ali Al Bogheti, seorang sarjana Islam dari Yaman, yang datang ke Inggris pada akhir 1990-an menjelaskan bahwa perangkat aturan Islam yang jelas, integritas pesan-pesan dalam Islam dan kejelasan ajarannya membuat banyak pemuda Inggris yang tertarik untuk memeluk Islam.
“Islam menawarkan jawaban dan ketenangan. Kebenaran adalah hal yang kuat, hal itu bergema dalam jiwa dan mengubah pikiran,” katanya kepada onislam.
Lisa Hamilton, seorang insinyur sipil dari Bournemouth, menjelaskan bagaimana saat dia berlibur di Tunisia, dia dan suaminya memilih untuk memeluk Islam sebagai agama mereka.
Menemukan Islam, ia menemukan kebahagiaan dan ketenangan pikiran yang selama bertahun-tahun dia rindukan.
“Iman adalah hal yang lucu … itu memerlukan sedikit meyakinkan. Ketika hati saya percaya, pikiran saya masih harus memproses pemahaman baru saya tersebut, “kata Hamilton.
“Islam meletakkan segala sesuatu, setiap aspek kehidupan saya berada dibawah cahaya baru, memberi saya kekuatan dan ketenangan pikiran yang saya tidak berpikir bahwa hal itu akan mungkin terjadi pada diri saya”
“Saya sepenuhnya menjadi Muslim sekarang dan saya belum pernah merasakan sebahagia ini. Dan memang ada beberapa orang mentertawakan pertobatan saya, keluarga dekat saya mengerti bahwa Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saya sekarang. Islam menjelaskan kepada saya, membawa saya dan membimbing saya.” (ameera/arrahmah.com)