(Arrahmah.com) – Masjid Al Aqsha atau Baitul Maqds berdiri kokoh di wilayah Al Quds, Palestina. Yahudi laknatullah menyebutnya Yerusalem. Wilayah ini adalah tanah suci yang diberkahi. Kiblat pertama umat Islam, tempat suci yang disunahkan untuk dikunjungi, zona transitnya Rasulullah Saw ketika hendak bertemu Allah di Sidratul Muntaha, dalam pristiwa Israk Mikraj.
Selain itu, Baitul Maqdis atau Masjid Al Aqsha merupakan salah satu nama masjid yang disandingkan dengan Masjid Al Haram dalam Al Qur’an surat Al Israk ayat pertama. Di Masjid inilah berkumpulnya sekitar 123 ribu Nabi dan Rasul di malam Israk Mikraj untuk memba’iat Nabi Muhammad Saw sebagai Imamul Anbiya wal Mursalin (pimpinan para nabi dan rasul).
Namun kini, Baitul Maqdis merintih, menanti pembela pembelanya. Sejengkal demi sejengkal tanahnya dirampas Yahudi. Bahkan kini, atas dukungan Presiden AS Donald Trump, Yahudi menganeksasi Al Quds atau Yerusalem sebagai ibukota Israel. Dan rencananya, semoga Allah hancurkan makar Donald Trump, pada 14 Mei 2018 AS akan memindahkan kedubesnya ke Yerusalem.
Kondisi Al Quds kini, digambarkan oleh Imam Masjid Al Aqsha, Syeikh Mahmud Muhammad Shiyam dalam syairnya “Darah Nyalakan Palestina”. Ia mengatakan: “Darah Palestina memiliki pajak, meski kondisi mereka sangat melelahkan. Kubah Al Aqsha telah merintih dan menjerit karena ditawan akibat konspirasi jahat. Hanya Allah milikmu, wahai Palestina. Tak perlu khawatir sebab jihad di sisimu, wahai Palestina, akan terus berkobar agar kembali tempat suci yang terampas, anak-anakmu yang sabar siap memasuki kancah pertempuran. Jihad melawan kezaliman, meski kadang sehari padam. Namun mereka anak-anak pejuang akan terus menyalakan api jihad.”
Wahai generasi pengikut Nabi Muhamnad Saw, tunjukkan pembelaanmu. Nampakkan sikapmu dengan jelas. Mungkin kita orang-orang lemah, tapi jangan bersikap lemah dalam membela kebenaran. Kita bertemu di Monas, Jum’at 11 Mei 2018 Kita menolak klaim jahat Amerika dan Yahudi yang jadikan Al Quds ibukota Israel la’natullah alaih.
Jogjakarta, 5/3/2018
Irfan S. Awwas
MAJELIS MUJAHIDIN
Untuk Penegakan Syari’at Islam.
(ameera/arrahmah.com)