(Arrahmah.com) – Saat kita membaca kutipan ulasan Rehan Ahmed pada Menzene.com, Senin (11/8/2014), mengenai 11 perusahaan besar dunia yang menyokong semua aktivitas penjajah “Israel” di Palestina ini, pasti kita merasa sulit melakukan aksi boikot terhadap produk-produk itu. Namun percayalah, jutaan manusia berhati nurani di luar sana bersama kita, memboikot dengan segala cara, termasuk dengan menggunakan produk-produk di bawah ini sebagai boomerang bagi zionis durjana pendukung Dajjal bermata satu.
Kepedulian terhadap rakyat Palestina telah berkembang di seluruh dunia. Genderang perang melawan “Israel” sekarang telah ditabuh bukan hanya oleh dunia Muslim, namun juga dipukul keras oleh bangsa-bangsa berhati nurani di seluruh dunia. Semangat ini telah dibangkitkan secara dramatis lewat peristiwa mengerikan yang terjadi tahun ini di Palestina.
Meski perdebatan masih berkembang tentang bagaimana massa bisa membantu memerangi “Israel” dan memerdekakan Palestina, banyak intelektual dan aktivis politik mengatakan cara terbaik adalah melalui boikot, divestasi dan sanksi (BDS). Kampanye BDS diharapkan mampu melumpuhkan semua produk yang mendukung “Israel”.
BDS adalah taktik yang luas yang bertujuan untuk menekan negara itu sendiri untuk berubah sesuai tuntutan kemerdekaan Palestina. Fokus dari BDS juga ditargetkan utamanya terhadap perusahaan yang benar-benar terlibat dalam agresi “Israel” dan membuat keuntungan yang besar pada kebijakan pendudukan zionis durjana atas Palestina. Organisasi-organisasi ini mungkin terpaksa segera memperhatikan aksi boikot kita dan mungkin daftar produk di bawah ini kita harapkan bukan bagian dari yang diboikot.
1. Volvo
Raksasa mobil ini telah dikritik oleh juru kampanye BDS karena telah memasok peralatan berat untuk melibas rumah warga Palestina. Yang cukup menarik, produsen mobil Swedia ini juga memegang saham sebesar 27% di Merkavim, yakni bus yang digunakan untuk mengangkut tahanan Palestina dari dan ke penjara-penjara “Israel”.
2. Hewlett Packard (HP)
Slogan Hewlett Packard adalah “Jika Anda akan melakukan sesuatu, buatlah ia jadi sesuatu penting.” Untuk Palestina makna itu pasti berupa banyak hal. Raksasa teknologi ini dimiliki EDS Israel, yang memasok sistem komputer untuk Angkatan Pertahanan “Israel” dan memproduksi peralatan hi-tech seperti Basel System, sistem perizinan biometrik yang mengontrol pergerakan pekerja Palestina melalui pos pemeriksaan di Gaza dan Tepi Barat. Sungguh itu penting sekali, untuk penjajah sejati.
Peralatan HP juga digunakan oleh penjara-penjara “Israel” dan tentara. Namun, itu tidak cukup, perusahaan juga telah berinvestasi dalam pengembangan teknologi permukiman ilegal, dalam proyek Kota Pintar (smart city) di kota Ariel.
3. Intel
Intel mengoperasikan pabrik di Kiriyat Gat, berlokasi di pedesaan Palestina, Irak al-Manshiya dan Faluja. Menurut sejarawan “Israel”, Benny Morris, selama perang 1948-1949 penduduk desa ini terus mengalami pengusiran, sejalan dengan rencana strategis “Israel”.
Intel, yang prosesornya dapat ditemukan di sebagian besar komputer di dunia, telah dilaporkan menginvestasikan $ 2.700.000.000 untuk meng-upgrade Kiryat Gat plant di mana ia bekerja sebagai chip baru yang akan membuat komputer lebih ringan dan lebih cepat. Intel membawa total investasi yang dilakukan “Israel” sekitar $ 10 miliar, ditambah juga dengan nikmatnya keuntungan lebih dari $ 1 miliar dalam bentuk hibah pemerintah zionis “Israel”. Inilah apa yang kita sebut dengan bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.
4. Motorola
Pendukung BDS telah menargetkan raksasa telekomunikasi Motorola akibat uahnya menyediakan alat-alat pengintai di sekitar permukiman zionis ilegal di sepanjang tembok pemisah yang dibagung “Israel”, di sepanjang perbatasan “Israel”-Gaza. Selain itu, perusahaan multinasional milik Amerika ini telah menandatangani kesepakatan $ 100 juta tahun ini dengan “Israel” untuk smartphone terenkripsi bagi tentara dan personel keamanannya.
5. McDonald’s
Perusahaan makanan cepat saji terbesar di dunia ini telah lama ditargetkan oleh kelompok-kelompok pro-Palestina atas kemitraan langgengnya dengan Jews America Fund (JAF). Melalui Komisi Israel mengunakan dana dari JAF untuk mempertahankan militer Amerika, memberi dukungan ekonomi dan diplomatik bagi Israel; memonitor dan, jika diperlukan, menanggapi (couter-attack) pemberitaan media tentang “Israel”.
6. Coca-Cola
Produsen terbesar minuman ringan di dunia ini memayungi banyak minuman berkarbonasi seperti Sprite, Fanta,Schweppes, dan banyak lainnya. Dia telah dikelilingi oleh banyak kontroversi atas dukungan yang serius terhadap “Israel”. Diantaranya termasuk fakta bahwa anak perusahan Coca-Cola memiliki peternakan sapi zionis di permukiman ilegal “Israel” di wilayah caplokannya yakni Shadmot Mechola di Lembah Yordan dan pabrik di zona industri Katzerin di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Kembali pada tahun 2009 perusahaan mengadakan resepsi khusus di markas Coca-Cola dunia untuk menghormati Brigadir Jenderal Ben Eliezer. Padahal, Eliezer diklaim oleh kelompok-kelompok pro-Palestina sebagai penjahat perang, selama Perang Enam Hari, dimana unitnya bertanggung jawab atas eksekusi lebih dari 300 tawanan perang Mesir. Di bawah Sharon, Ben-Eliezer menjabat sebagai Menteri Pertahanan memimpin pembantaian di Jenin.
7. Danone
Sekitar 2 dekade yang lalu Danone membuka fasilitas riset dan pengembangan zionis di “Israel” – Danone Institute. Tak mengejutkan, perusahaan Perancis ini juga memiliki saham 20% dari perusahaan makanan terbesar kedua Israel, Strauss Group.
8. Estee Lauder
Konglomerasi Amerika ini adalah rumah bagi merek-merek besar seperti DKNY, Tommy Hilfiger, MAC, Clinique dan diantara banyak anak perusahaan lainnya telah ditargetkan oleh aktivis BDS karena kegiatan pro-“Israel” yang dilakukan ketuanya, Ronald Lauder. Lauder yang juga presiden saat ini dari Dana Nasional Yahudi (JNF) – lembaga penguasa-pemerintah yang fungsi utamanya adalah untuk melegitimasi pendudukan “Israel” dari tanah Palestina. Bahkan sebuah kelompok yang berbasis di Amerika memimpin boikot di negara dengan slogan kampanye mereka “Estée Slaughter” (pembantaian Estee).
9. Marks and Spencer
Sejak awal M & S telah dikaitkan erat dengan Zionisme. Sebuah buku tentang M & S yang ditulis oleh Lord Marcus Sieff – Ketua M & S jangka panjang- di dalamnya ia menyebutkan bahwa salah satu tujuan mendasar dari M & S adalah untuk membantu pembangunan ekonomi “Israel” (Management: The Marks & Spencer Way, Weidenfield & Nicolson, 1990). Pada sebuah artikel dalam Laporan Yerusalem tanggal 5 Juni 2006, M & S mendukung “Israel” dengan sekitar $ 233.000.000 dalam perdagangan setiap tahun.
Selanjutnya pada tahun 1998 Sir Richard Greenbury, CEO Marks & Spencer, menerima Jubilee Award oleh Perdana Menteri “Israel” Netanyahu. Ini adalah penghargaan tertinggi yang pernah diberikan oleh “Negara Israel” sebagai pengakuan dari orang-orang dan organisasi, bahwa melalui investasi dan hubungan perdagangan, telah melakukan upaya paling hebat dalam memperkuat ekonomi “Israel”.
10. Starbucks
Hubungan erat merek ini dengan negara “Israel” telah dilakukan selama beberapa waktu. Mereka semakin meningkatkan kerjasamanya ketika Howard Schultz, pendiri Zionis aktif, ketua, presiden dan CEO Starbucks dihormati oleh Dana Yerusalem Aish HaTorah dengan “The Israel 50th Anniversary Friend of Zion Tribute Award”, atas pengabdiannya bagi negara Zionis dalam “memainkan peran kunci dalam mempromosikan aliansi erat antara Amerika Serikat dan Israel”.
Starbucks bangga ditampilkan penghargaan pada website perusahaan di bawah bagian ‘penghargaan dan penghargaan’ bahwa raksasa kopi telah memenangkan “Israel”. Namun, setelah boikot mulai menggigit, penghargaan secara misterius menghilang dari situsnya.
11. Nestle
Perusahaan multinasional Swiss ini memiliki sejarah kontroversi dan kritik seputar nama mereknya yang besar. Aktivis Pro-Palestina mengemukanan salah satu masalah utama yang mereka miliki dengan perusahaan makanan dan minuman, yakni fakta bahwa dia membeli 51% saham dalam investasi Osem di pertengahan 90-an. Osem Investement adalah sebuah perusahaan yang berbasis “Israel” yang secara langsung terlibat dalam produksi dan distribusi produk makanan di “Israel” dan luar negeri.
Selain itu pada tahun 1998, Peter Brabeck – mantan CEO Nestle menerima Penghargaan Jubilee (upeti tertinggi yang ditawarkan oleh negara “Israel”) sebagai pengakuan atas upaya perusahaannya untuk mendukung negara “Israel”.
Selain 11 perusahaan tersebut di atas, berikut dua perusahaan lain yang berandil besar dalam tragedi Gaza Under Attack tahun 2014 ini. Semoga kita dapat memboikotnya dengan penuh dedikasi.
12. Garnier-L’Oreal
Garnier, dimiliki oleh L’Oreal, telah menyumbangkan produknya yang didistribusikan dalam bentuk paket perawatan oleh kelompok advokasi StandWithUs Israel. Produk tersebut disumbangkan oleh Garnier Israel. Paket-paket perawatan itu dipublikasikan dalam bentuk foto para anggota IDF wanita yang sekarang sedang bertugas di Gaza pada halaman StandWithUs Facebook, dengan “shoutout” kepada Garnier untuk kontribusinya.
13. Elbit Systems
Menurut para analis pertahanan, sistem Elbit adalah salah satu produsen terkemuka di dunia dari drone udara tak berawak. Banyak kalangan menduga Angkatan Pertahanan Israel (IDF) telah menggunakannya dalam serangan mereka terus-menerus di Gaza saat ini.
Masih ada lebih banyak merek yang tindakannya belum kita sadari, tapi ini adalah sebuah awal. Jadi jika Anda merasa empati kepada rakyat Palestina, silakan berbagi pesan ini untuk mendidik masyarakat, pengetahuan produk yang “membunuh” Muslimin Gaza.
(adibahasan/arrahmah.com)