LOMBOK (Arrahmah.id) – Seorang warga negara asing (WNA) asal Prancis berinisial ER (51) dideportasi pulang ke negaranya oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram.
ER dideportasi usai mengamuk di salah satu masjid di Lombok Barat lantaran tidak terima suara warga yang sedang tadarusan.
ER dibawa dengan menggunakan kendaraan Imigrasi Kelas I TPI Mataram menuju Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul pada pukul 04.00 WITA.
Kejadian berawal saat warga Dusun Batu Bolong, Desa Batu Layar Barat, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Bara sedang membaca Al Qur’an secara bersama-sama atau tadarusan di Masjid Nurul Huda.
Tak lama, ER datang dan masuk ke dalam masjid tanpa melepas sepatu.
“Kami pas lagi mengaji tahu-tahu dia (ER) datang dari belakang naik ke dalam masjid, dia berdiri berkata, ‘di sini banyak sekali orang bernyanyi-nyanyi,’. Dia bilang, ‘sedangkan di Senggigi tidak ada.’ Terus dia naikin sepatunya,” ungkap Zul Aminudin, warga Dusun Batu Bolong.
Lantaran tidak melepaskan sepatu, Zul menegur ER. Namun, ER menolak melepas sepatunya dan mencari bos masjid tersebut.
“Saya keberatan itu, dia naikin sepatunya saya suruh turunkan buka dulu sepatunya, karena di sini tempat orang salat. Dia bilang, ‘saya bukan orang muslim.’ Dia bilang apa respek kamu kepada saya dia bilang, dia tidak mau melepaskan sepatunya,” tutur Zul.
Tidak hanya itu, ER dengan nada tinggi, menantang warga yang sedang mengaji untuk memfoto dan memvideokan akasinya itu. Namun, karena tidak mau terprovokasi Zul dan temannya berinisiatif menghubungi warga lainnya.
“Dia sempat mengatakan, ‘kamu bos dan owner di sini ya?’, tapi saya bilang di sini tidak ada owner dan bos ini masjid. Saya suruh turun ke bawah untuk lepas sepatu tetapi dia tidak mau. Fotoin dan viralin saya sudah dia bilang begitu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Batu Bolong, Muhammad Said mengatakan sesuai dengan kesepakatan warga sekitar yang sebagian dihuni oleh warga negara asing, pengeras suara masjid selama bulan puasa hanya sampai jam 24.00 WITA, dan selanjutnya menggunakan suara dalam masjid.
(ameera/arrahmah.id)