BAGHDAD (Arrahmah.com) – Para pengunjuk rasa Irak di kota Najaf selatan membakar Konsulat Iran di sana pada Rabu malam (27/11/2019) dalam ledakan kemarahan di Iran, kata saksi mata.
Rekaman video menunjukkan kerumunanmassa yang cukup besar di luar konsulat berteriak “Keluar, keluar Iran!” dan mengibarkan bendera Irak saat gedung terbakar.
Menurut polisi Najaf, tiga puluh lima pengunjuk rasa dan 32 anggota pasukan keamanan Irak terluka,
Menurut saksi mata dan media berita Iran, tidak ada diplomat Iran di gedung saat itu. Tidak ada laporan tentang korban Iran.
Tetapi serangan itu merupakan pukulan secara simbolis yang signifikan terhadap Iran. Najaf merupakan wilayah yang memiliki tempat-tempat suci Syiah yang penting, dan kehadiran Iran di kota itu menunjukkan ikatannya dengan situs kuno ini.
Demonstrasi juga berlangsung dengan mencekam Ibu Kota Irak, Baghdad dan kawasan yang penduduknya mayoritas Syiah di bagian selatan.
Ini adalah demo terbesar sejak serbuan Amerika yang menggulingkan Saddam Hussein pada 2003.
Perubahan rezim di Irak pada 16 tahun lalu itu telah memungkinkan Iran mengembangkan kekuatan ekonomi, politik dan pengaruh militernya. Dan kini, Iran diserang oleh para demonstran karena dituduh melakukan intervensi di Irak.
Konsulat Iran di Kota Karbala juga dijadikan sasaran pada aksi awal bulan ini. Saat itu, pasukan keamanan menembak mati empat pedemo.
Demo di Kota Najaf pada Rabu (27/11) itu mengakibatkan puluhan orang luka-luka ketika pasukan keamanan berusaha membubarkan mereka. Tapi pasukan itu akhirnya mundur ketika ratusan orang yang mengepung konsulat itu membakar ban-ban mobil, selimut dan benda-benda lain, kata laporan wartawan AFP.
Aksi kekerasan di Irak itu telah mengakibatkan 350 orang tewas dan 15.000 lainnya luka-luka dalam dua bulan terakhir.
(ameera/arrahmah.com)