WASHINGTON (Arrahmah.id) — Presiden ke-41 Amerika Serikat (AS), George W Bush, saat ini tengah menjadi sorotan media. Pasalnya presiden berusia 75 tahun itu menyebut dalam sebuah pidato bahwa perang yang terjadi di Irak merupakan hal yang sangat brutal.
Hal ini disoroti karena perang di Irak merupakan hal yang diluncurkan AS pada saat kepemimpinannya di tahun 2003. Saat itu, Bush meyakini bahwa Negeri Tigris itu memiliki senjata pemusnah massal berbahaya yang dikembangkan rezim Presiden Saddam Hussein.
“Itu adalah keputusan satu orang untuk meluncurkan invasi yang sepenuhnya tidak dapat dibenarkan dan brutal ke Irak,” ujarnya dikutip Washington Post (19/5/2022).
Namun, nyatanya Bush hanyalah terselip lidah. Ia langsung mengoreksi pernyataannya bahwa negara yang dimaksud adalah Ukraina dan satu orang yang ia gambarkan adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Maksudku Ukraina,” terang presiden yang juga merupakan putra mantan presiden AS George HW Bush itu.
Meski begitu, beberapa pihak di Negeri Paman Sam ikut mengomentari hal ini dengan luas. Pasalnya, menurut data dari Institut Watson untuk Urusan Internasional dan Publik di Universitas Brown, 200.000 warga sipil tewas sebagai akibat dari “kekerasan terkait perang langsung” selama invasi AS ke negara itu.
Seorang pembawa acara berita terkemuka AS, Mehdi Hasan, mengatakan bahwa pernyataan Bush itu benar dan perang di Irak sangatlah mengerikan. Tak hanya Mehdi, figur media lainnya Tim Young menyebut perang yang diluncurkan Bush sangatlah menjijikan
“Saya tidak menertawakan, dan saya menduga begitu pula keluarga dari ribuan tentara Amerika dan ratusan ribu warga Irak yang tewas dalam perang itu,” ujar Mehdi.
“Berapa banyak orang Amerika yang dikirim untuk mati olehnya karena sebuah kebohongan? Menjijikkan,” tegas Young. (hanoum/arrahmah.id)