AMSTERDAM (Arrahmah.com) – Google telah menonaktifkan akun email dari politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders, sebagai tindak lanjut dari pengaduan yang banyak muncul bahwa politisi anti-Islam tersebut menggunakan layanan Google untuk menyebarkan inisiatif anti Islam.
“Tidak dapat dipercaya, Google baru saja memblokir akun saya. Tampaknya pengaduan Mohammed Rabbae berhasil,” tweet Wilders yang dikutip oleh NL Times, Jumat (27/12/2013).
Tweet Wilders tersebut mengacu pada pengaduan yang disampaikan oleh Rabbae atas nama Dewan Nasional Maroko di Google bahwa Wilders telah menyalahgunakan pelayanan Google.
Langkah Rabbae diikuti oleh banyak pengaduan yang lain yang diajukan terhadap Wilders setelah ia menerbitkan stiker anti-Islam seminggu yang lalu, yang berisi kata-kata “Islam adalah sebuah kebohongan, Muhammad adalah seorang kriminal, Al-Qur’an adalah racun.”
Walaupun stiker tersebut jelas-jelas menghina Islam, Wilders tetap mengelak dan mengklaim bahwa stiker itu tidak dimaksudkan sebagai tindakan penghinaan terhadap Ummat Islam.
Setelah langkah Google tersebut, Wilders pun meluncurkan akun baru di mana orang dapat memesan stiker nya.
Wilders terkenal karena kata-katanya yang kasar dalam melawan Islam dan Ummat Muslim.
Dia juga menyerukan untuk melarang Alquran, dan menggambarkan kitab suci umat Islam tersebut sebagai “fasis”.
Wilders tidak henti-hentinya berupaya untuk mengkampanyekan penghinaan terhadap Islam. Pada 2008, Wilders merilis sebuah film dokementer berdurasi 15 menit yang menuduh Alquran berisi hasutan untuk melakukan kekerasan. Masih jelas juga dalam ingatan, sebuah film Wilders yang menghina Nabi Muhammad (Shallallhu ‘Alaihi Wassalam) yang menimbulkan gelombang protes dari Ummat Islam dibeberapa negara. (ameera/arrahmah.com)