(Arrahmah.com) – Masjid Istiqlal yang biasa kita kenal berada di Jakarta, rupanya juga berada di ibu kota Sarajevo, Bosnia Herzegovina. Sebuah negara di semenanjung Balkan di selatan benua Eropa.
Dikenal dengan nama Istiklal Dzamija dalam bahasa setempat, masjid ini juga memiliki arti kemerdekaan. Menurut informasi dari salah satu arsip Kemlu, masjid itu juga erat kaitannya dengan Presiden Soeharto.
“Dukungan Pemerintah RI terhadap kemerdekaan Bosnia-Herzegovina ditandai dengan kunjungan Presiden Soeharto ke Sarajevo pada Maret 1995. Selama periode 1993-1996 melalui Majelis Ulama Indonesia, masyarakat Indonesia memberikan sumbangan berbentuk barang, pakaian dan makanan kepada penduduk Bosnia-Herzegovina serta beasiswa bagi mahasiswa Bosnia-Herzegovina,” tulis arsip di situs Kemlu dilansir nusadaily.com dari detik.com.
Hubungan yang diawali oleh kunjungan baik Presiden Soeharto pasca menghadiri KTT di Denmark itu pun berlanjut dengan dibangunnya Istiklal Dzamija sebagai lambang persahabatan antar kedua negara. Terlebih, Bosnia juga memiliki banyak umat muslim seperti di Indonesia.
“Majelis Ulama Indonesia juga mengkoordinir pengumpulan dana masyarakat Indonesia untuk pembangunan masjid Indonesia di Sarajevo yang diresmikan oleh Menteri Agama Said Agil Al Munawar pada September 2001,” tulis situs Kemlu.
Lebih lanjut, masjid di kota Sarajevo ini dihadiahkan Presiden Soeharto untuk Bosnia-Heregovina yang saat itu dilanda perang berkepanjangan. Pembangunan Istiklal Dzamija yang digalang dari uang rakyat Indonesia itu sempat terhenti seiring lengsernya Soeharto dari jabatan presiden. Adapun masjid itu baru diresmikan oleh Presiden Megawati pada tahun 2001 silam.
Desain interior Istiklal Dzamija memang berbeda dengan masjid-masjid kebanyakan di Eropa, yang sebagian besar merupakan peninggalan Kerajaan Ottoman pada sekitar abad ke-12 hingga 15.
Luas masjid ini mencapai 2.800 meter persegi dan bisa menampung hingga 3.000 jamaah di bagian dalamnya saja. Jika menggunakan area luarnya, maka jumlah jamaahnya bisa lebih dari itu.
Istiklal Dzamija lebih terlihat seperti sebuah masjid Indonesia, baik terlihat dari luar maupun di dalamnya. Sebuah kubah bundar terlihat jelas diapit oleh dua menara, dengan cat bernuansa biru muda dominan di tembok luarnya.
Di kalangan masyarakat, Istiklal Dzamija pun kerap disebut sebagai masjid Indonesia hingga masjid Soeharto.
(*/Arrahmah.com)