(Arrahmah.com) – Kehadiran kita di dunia adalah berkat kedua orangtua kita. Karena itulah sudah sepantasnya kita mempersembahkan bakti dan berbuat yang terbaik kepada kedua orangtua.
Perintah untuk berbakti kepada orang tua adalah perintah setelah kewajiban bertauhid. Dalam Quran Surat An-Nisaa’ ayat 36 Allah berfirman,
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Allah subhanahu wa ta’ala juga menempatkan perintah berbuat baik kepada kedua orang tua (walidain) setelah kata perintah keesaan kepada Allah, seperti yang tertulis dalam Quran surat Luqman ayat 14,
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”
Berbuat baik kepada kedua orangtua, bukan karena ada hak orang tua yang harus dipenuhi oleh anak-anaknya. Namun juga merupakan kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman,
وَ قَضٰی رَبُّکَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِیَّاہُ وَ بِالۡوَالِدَیۡنِ اِحۡسَانًا ؕ اِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِنۡدَکَ الۡکِبَرَ اَحَدُہُمَاۤ اَوۡ کِلٰہُمَا فَلَا تَقُلۡ لَّہُمَاۤ اُفٍّ وَّ لَا تَنۡہَرۡہُمَا وَ قُلۡ لَّہُمَا قَوۡلًا کَرِیۡمًا
“Dan Allah telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Allah dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada orang tuamu perkataan “ah” dan janganlah kamu membentaknya, dan ucapkanlah kepada kedua orang tuamu perkataan yang sopan.” (QS. Al Israa : 23)
Dalam kitab Faidh Al Qadir, 4/33 Imam Al Ghazali menjelaskan, termasuk bakti anak kepada orangtuanya yaitu mendengarkan perkataannya, menaati perintahnya, tidak berjalan di depannya, tidak meninggikan suara di hadapannya, serta berusaha untuk mendapatkan keridhaannya, karena dengan ridha orangtuanya, ia akan mendapatkan ridha Allah.
Seorang anak tetap wajib berbakti kepada kedua orangtuanya meski ia telah berkeluarga, dan seharusnya ia juga dapat menjaga orangtuanya bila mana ia ditakdirkan menjumpai orangtuanya dalam keadaan tua renta, pikun, atau daya kecerdasan otaknya menurun.
Mendoakan orangtua juga merupakan tanda bakti dari seorang anak yang dapat dilakukan ketika orangtua masih hidup maupun ketika orangtua telah meninggal dunia.
Doa seorang anak akan menjadi amal jariyah yang akan mengalir sampai ketika orangtua telah tiada.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh.” (HR. Muslim).
Doa-doa Terbaik untuk Orangtua
Di dalam Alquran Allah sudah menuntun kita berdoa untuk orangtua dengan doa-doa terbaik.
(1). QS An-Naml: 19
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Rabbi awzi’ni an asykura ni’matakallati an’amta ‘alayya wa ‘ala wa lidayya wa an a’mala shalihan tardhahu wa adkhilni birahmatika fi ‘ibadikasshalihin
Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.
(2). QS Ibrahim: 41
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Rabbighfirli wa li walidayya wa lil mu’minina yauma yaqumul hisabu
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).
(3). QS Al-Isra’ 24
رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Rabbirhamhuma kama rabbayani shaghira
Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
Semoga kita semua dapat memanfaatkan waktu dan kesempatan kita untuk berbakti pada kedua orangtu kita. Aamiin.
Sumber: umrotix.com
(*/Arrahmah.com)