BRUSSELS (Arrahmah.com) – Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon menjadi sasaran kecaman setelah mengatakan bahwa “sejumlah besar komunitas Muslim menari-nari” setelah terjadinya serangan bom Brussels.
Ia berulang kali diminta oleh para anggota parlemen untuk menunjukkan buktinya, sementara sebuah kelompok Muslim telah mengajukan pengaduan resmi.
Jan Jambon, yang berasal dari partai kanan-tengah nasionalis, memiliki kursi terbesar di parlemen. Lawan politiknya, Katja Gabriels, memperingatkan bahwa pejabat pemerintah tidak bisa membuat generalisasi seperti itu, dan bahwa pernyataannya berimplikasi menghina seluruh masyarakat Islam Belgia.
“Selama beberapa hari orang berfokus pada kata ‘sejumlah besar’ dan berbicara tentang berapa banyak contohnya, berapa banyak laporan ke polisi, dll. Saya jawab langsung. Saya tidak memiliki data tentang laporan polisi. Ada beberapa, tapi tidak banyak,” kilah Jan Jambon kepada parlemen.
“Apakah kita harus menunggu laporan resmi polisi untuk mengukuhkan keberadaan fakta-fakta ini?” tambahnya, sebagaimana dilansir BBC (22/4/2016).
Ia juga mengingatkan bahwa banyak orang melemparkan batu dan botol kepada polisi sesudah mereka menangkap tersangka penyerang Paris, Salah Abdeslam, empat hari sebelum serangan bom Brussels. (fath/arrahmah.com)