GAZA (Arrahmah.id) – Data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa dua pesawat mata-mata Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) terbang di dekat Gaza saat tahanan
‘Israel’ dibebaskan, menurut laporan dari Declassified dan FlightRadar24. Penerbangan tersebut terjadi antara 19 Januari dan 1 Februari, bertepatan dengan beberapa pertukaran tahanan antara Hamas dan ‘Israel’.
Pesawat lepas landas dari RAF Akrotiri, pangkalan udara Inggris di Siprus, dan menuju ke pesisir ‘Israel’. Sinyal mereka menghilang di atas Laut Tengah bagian timur sebelum muncul kembali dalam perjalanan kembali ke Siprus.
Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) menegaskan pesawat itu tidak memasuki wilayah udara Gaza dan bertindak sesuai dengan perjanjian gencatan senjata. Namun, analis berpendapat pesawat itu bisa saja mengumpulkan informasi intelijen dari wilayah udara ‘Israel’ untuk membantu operasi ‘Israel’.
Juru bicara Pusat Keadilan Internasional untuk Palestina (ICJP), Zaki Sarraf, mempertanyakan mengapa Inggris terus mengerahkan pesawat mata-mata bahkan setelah perang berhenti. “Publik Inggris berhak mendapatkan kejelasan. Diperlukan penyelidikan publik menyeluruh terhadap peran Inggris dalam tindakan Israel,” katanya.
Penerbangan pengintaian dimulai pada Desember 2023, beberapa pekan setelah operasi Banjir Al-Aqsa Hamas. The Times melaporkan bahwa pesawat RAF melakukan misi pengintaian hampir setiap hari di atas Gaza, yang diduga untuk membantu menemukan tahanan ‘Israel’.
Hamas menuduh Inggris terlibat dalam aksi militer ‘Israel’, dan menyebut keterlibatan Inggris sebagai pelanggaran semangat gencatan senjata. Meskipun Inggris bukan penanda tangan gencatan senjata, perjanjian tersebut secara tegas membatasi pengawasan udara selama pertukaran tahanan.
Kontroversi ini muncul di tengah meningkatnya pengawasan atas kerja sama intelijen Inggris dengan ‘Israel’. Operasi ‘Israel’ sebelumnya untuk menyelamatkan tahanan telah mengakibatkan banyak korban Palestina, termasuk 274 orang tewas selama serangan di kamp pengungsi Nuseirat.
Satu pesawat pengintai RAF, yang diidentifikasi dengan nomor ekor ZZ507, masih ditempatkan di RAF Akrotiri. Tidak jelas kapan pesawat itu akan kembali ke Inggris. (zarahamala/arrahmah.id)