KAIRO (Arrahmah.com) – Panglima militer Mesir, Abdul Fattah al-Sisi yang memimpin kudeta militer beberapa waktu lalu dan menggulingkan Mursi dari kursi kepresidenan, mengunjungi Rusia didampingi dengan Menteri Luar Negeri pemerintah interim Mesir, Nabil Fahmy pada Rabu (12/2/2014) untuk memperkuat hubungan kedua negara.
Sisi dan Fahmy melakukan pembicaraan tertutup dengan rekan Rusia mereka, ujar juru bicara militer Mesir dalam sebuah pernyataan.
Menurutnya, pembicaraan akan fokus pada “hubungan bilateral dan aspek kerjasama antara kedua negara,” seperti dilansir Al Arabiya
Keduanya meninggalkan Kairo pada Rabu untuk kunjungan yang direncanakan berlangsung selama dua hari, ujar Badr Abdelatty, juru bicara kementerian luar negeri kepada AFP.
Perjalanan itu dilakukan untuk merespon kunjungan bersenjarah pertahanan dan kementerian luar negeri Rusia ke Kairo pada November lalu, tambahnya.
November lalu, diplomat tinggi Rusia, Sergei Lavrov dan menteri pertahanan Sergei Shoigu mengunjungi Mesir selama dua hari untuk membahas penjualan senjata serta hubungan politik dan ekonomi.
Mesir memiliki hubungan dekat dengan Rusia sebelum presiden Mesir Anwar Sadat membuat perjanjian damai dengan “Israel” pada tahun 1979 yang menghasilkan bantuan militer tahunan AS untuk Mesir sebesar 1,3 miliar USD selama dekade berikutnya.
Sejak kudeta militer, terjadi ketegangan antara Mesir dan sekutu lamanya Amerika Serikat yang akhirnya menghentikan sebagian dari bantuan militer ke Kairo.
Sejak penggulingan Mursi, pemerintah interim Mesir yang didukung militer, telah melancarkan tindakan keras mematikan terhadap para pendukung Mursi dan diperkirakan sekitar 1.400 orang telah tewas dan ribuan lainnya berada di dalam penjara. (haninmazaya/arrahmah.com)