WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump dan penasihat senior Gedung Putih, diperkirakan akan bertandang ke Timur Tengah akhir bulan ini dalam kunjungan resmi untuk membahas proposal perdamaian AS antara ‘Israel’ dan Palestina serta rencana strategis lainnya.
Politisi yang baru berusia 38 tahun itu akan bergabung dengan utusan AS Timur Tengah, Jason Greenblatt, utusan AS untuk Iran, Brian Hook, dan pejabat pemerintah lainnya yang telah bekerja pada bagian ekonomi dari rencana yang dijuluki “kesepakatan abad ini”.
Perjalanan – yang meliputi pemberhentian di Oman, Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, bertujuan untuk membangun dukungan Timur Tengah pada upaya strategis AS di wilayah tersebut.
Rencana tersebut juga meliputi proposal infrastruktur dan proyek industri, khususnya di Jalur Gaza yang terkepung. Upaya ini tentu saja tidak akan terwujud tanpa sokongan finansial dari Palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya, termasuk ‘Israel’.
“Mereka tidak akan mendukung rencana ekonomi tanpa memastikan mereka juga mendukung rencana politik, dan kami mengakui itu. Jadi dukungan, saya yakin dalam beberapa cara, akan dikondisikan pada persetujuan pada rencana politik,” kata seorang pejabat seperti dikutip kantor berita Reuters.
Pada Kamis, Kushner mengambil bagian dalam diskusi tentang bagaimana mengakhiri konflik ‘Israel’-Palestina di ibukota Polandia, Warsawa.
Selama diskusi dengan Borge Brende, presiden World Economic Forum, ia diharapkan memberi informasi terbaru tentang upaya perdamaian dan apa yang ingin dicapai oleh pemerintah dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.
Di Warsawa, Kushner akan menghadiri pertemuan yang Menteri Luar Negeri Mike Pompeo katakan akan fokus pada stabilitas Timur Tengah dan upaya untuk menjaga Iran dari pengaruhnya yang tidak menstabilkan kawasan. (Althaf/arrahmah.com)