NEW YORK (Arrahmah.com) – Seorang jaksa AS mengklaim bahwa menantu Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah, menggunakan “kekuatan membunuh dari kata-katanya” untuk menggalang orang lain melawan Amerika setelah peristiwa 911.
Pernyataan itu muncul saat membuka argumen dalam sidang “terorisme” Abu Sulaiman Ghaith yang disebut-sebut pernah menjabat sebagai juru bicara Al Qaeda, lapor BBC (5/3/2014).
Abu Sulaiman Ghaith (47), mengatakan tidak bersalah atas tuduhan yang ditimpakan kepadanya. Ia yang memiliki kewarganegaraan Kuwait, dibawa ke New York dari Turki pada tahun lalu.
Jaksa penuntut mengatakan ia muncul dalam video bersama ayah mertuanya sehari setelah serangan 911 di New York dan Washington DC yang menewaskan hampir 3.000 orang, dan menyerukan Jihad melawan orang-orang kafir.
Asisten Jaksa Nicholas Lewin menggambarkan Abu Ghaith sebagai orator yang berapi-api yang telah berbicara di kamp-kamp pelatihan Al Qaeda untuk menginspirasi mereka.
Imam Kuwait ini menikahi putri sulung Syaikh Usamah, Fatima. Ia diserahkan ke pejabat AS di Yordania pada tahun 2013 setelah dideportasi dari Turki.
Pada Rabu (5/3), pengacara Abu Ghaith mengejek pernyataan pembuka oleh jaksa.
“Kalian baru saja menyaksikan adegan film ibu-ibu dan bapak-bapak,” ujar Stanley Cohen. “Hingga hari berakhir, benar-benar tidak ada bukti yang nyata,” lanjutnya.
Dia meminta juri untuk berpikiran terbuka, mengatakan bahwa kliennya bukanlah Syaikh Usamah dan sidang tersebut bukan tentang plot 911. (haninmazaya/arrahmah.com)