Pada tanggal 14 juni yang lalu, Dewan keamanan pemerintah boneka Karzai menyampaikan laporan persoalan keamanan dalam negeri dari dua kementrian dan pertahanan serta dari badan intelejen Afgahnistan, berupa laporan terperinci tentang situasi kemanan ayng kian memburuk kepada Dewan Perwakilan Rakyat (parlemen) boneka. Dalam Laporan Terebut disebutkan dari 364 Mudiriyah (setingkat kabupaten/kota) ada seperempat Mudiriyah yang situasi keamananya sangat rawan, 50 Mudiriyah dalam kondisi rawan dan 191 Mudiriyah dalam kondisi agak rawan. dan hanya 9 Mudiriyah yang kosong dari ancaman bersenjata Mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
Dewan yang dimaksud telah menciptakan laporan tersebut kira kira 10 bulan yang lalu, tepatnya ketika pelaksanaan pemilu Presiden (formalitas dan akal-akalan), disebutkan dalam laporan tersebut ada 137 Mudiriyah yang sangat rawan. Akan tetapi sekarang setelah ditambahnya pasukan AS dan NATO menjadi tiga kali lipat dari jumlah sebelumnya sesuai dengan keterangan Komandan pasukan AS dan NATO Jendral Stanly Mchrystal saat pertemuan menteri-menteri pertahanan NATO di Brussel, Belgia. Jumlah Mudiriyah yang terancam keamanannya meningkat menjadi 355 Mudiriyah yang ada diseluruh Afghanistan.
Peningkatan ini ada, justru setelah mereka mengerahkan seluruh kemampuan diseluruh lini, baik penambahan jumlah pasukan, pelaksanaan operasi militer, agenda Konferensi Internasional, dan Regional maupun pembekalan terhadap tentara dan polisi pemerintah boneka oleh PBB (Penjajahan Bangsa-Bangsa) dan NATO.
Semua upaya yang dikerahkan untuk menghadapi Mujahidin Imarah Islam Afghanistan dan serangan serta amaliyah mereka baik merubah strategi militer, pengiriman penambahan pasukan mengagendakan konferensi tingkat dunia maupun nasional hanya menambah situasi semakin buruk, justru berakibat meningkatnya ancaman kemananan bagi kekuatan asing dan antek-anteknya dari kalangan tentara Karzai.
Sebagai contoh misalnya, pasukan AS dan Inggris melancarkan “Serangan Fantastis” menurut kalian mereka menghadapi Mujahidin Marjah. Akan tetapi pertempuran yang katanya Fantastis (hebat) tersebut justru membawa derita dan nestapa bagi kekuatan militer mereka. Saat ini tidak berlaku satu haripun kecuali mujahidin mampu menewaskan beberapa tentara asing yang ada di daerah MArjah. Pasukan yang kalah ini sekarang malu untuk mengingat atau menyebut operasi mustarak di marjah dengan istilah Fantastis yang masa sebelumnya mereka telah melakukan propaganda besar-besaran untuk mencitrakan kesuksesan operasi tersebut melalui media masa, akan tetapi sejatinya saat ini justru operasi tersebut fantastis dan sukses bagi pihak mujahidin. Dan tampak lainya dalah semakin meluasnya daerah yang dikuasai mujahidin diberbagai tempat, sebut saja, diwilayah selatan sampai daerah-daerah lain diwilayah Timur Afghanistan, sam[pai ke daerah Mudiriyah Barkmatal diwilayah Nuristan, Kuryanjal di wilayah Kunar Syirzad, diwilayah Nagaskar dan Mudiriyah-mudiriyah lain diwilayah setara yang oleh kekuatan asing disebut daerah aman.
Dewan Penasehat Nasional atau yang disebut Bajirka Salam yang dibentuk baru baru ini adalah anak panah dan busur terakhir yang dimiliki gedung putih yang keok. Upaya inilah sekarang yang digunakan untuk menghadapi mujahidin. Dewan inilah yang menjadi tumpuan harapan seluruh penjajah dan antek-anteknya (boneka). Akan tetapi ini juga adalah langkah yang keliru (tidak tepat sasaran) dan bumerang bagi mereka yang akan merusak hati mereka yang penuh makar dibanding bisa menimpakan bencana untuk mujahidin. Hal ini setelah mujahidin mampu menembus barikade-barikade militer dab sampai ke bangunan tempat majelis ini berkantor, meskipun mereka telah menerapkan sistem keamanan yang super ketat. Dan mujahidin mampu melaksanakan operasi yang sukses kepada para anggota majelis yang berada di dalam kemah Luyarjirka saat Karzai menyampikan pidato pembukaan pertemuan tersebut jadi kalang kabut dan masing-masing peserta sibuk menyelamatkan diri ketimbang mendengarkan pidato Karzai, sampai-sampai Karzai sendiri terpaksa menyingkat pidatonya dan melarikan diri dari tempat tersebut menggunakan helikopter menuju istana pusat.
Yang dihasilkan oleh majelis ini hanyalah semakin menyingkap di mata dunia maupun masyarakat Afghan bahwa pemerintahan Karzai dan kekuatan asing disana tidak mampu menghadapi kekuatan militer mujahidin. Ini semua yang menyebabkan pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Hanif Atmar dan Kepala Badan Intelejen Afghan Amrullah Sholeh, meskipun kedua lembaga tersebut diapresiasi sebagai departemen yang berhasil dalam pemerintahan boneka Karzai.
Ya, mereka mengangankan keberadaan majelis ini bisa merealisasikan cita-cita mereka, diantaranya : perluasan daerah-daerah perbatasan (pinggir) dan keikutsertaan pasca oposisi dalam arena perpolitikan sesuai klaim mereka dan sandiwara pembicaraan damai antar mereka dan membatasi perluasan kekuasaan mujahidin diwilayah utara, menentramkan dunia dan memberikan gambaran kepada dunia bahwa di Afghanistan telah berdiri pemerintahan resmi melalui Pemilu yang didukung oleh seluruh peimpin dan kabilah Afghanistan dengan diadakan pertemuan antara mereka dan dikeluarkan kesepakatan damai sesama mereka.
Akan tetapi dengan karunia Allah Subhanahu wata’ala kemudian dengan kerja keras Mujahidin yang tulus, seluruh upaya mereka kembali gagal dan para penjajah tidak mendapatkan selain bertambahnya kekalahan dan kerugian dipihaknya dan untuk bonekanya para pengkhianat Afghan.
Kita akan menunjukan disini secara ringkas bentuk-bentuk kekalahan musuh meskipun segala upaya yang mereka kerahkan dan dampak kekalahan tersebut pada eksistensi koalisi salibis dibidang politik dan Moral
Di bidang Militer :
Jumlah tentara pendudukan yang tewas pada kuartal kedua ditahun ini saja mencapai 300 orang sesuai pengakuan merekapun yang bohong (dusta). Mereka sendiri yang mengungkapkan bahwa tahun 2010 ini adalah tahun paling berdarah bagi pihak mereka, ini ditambah lagi dengan penghancuran ratusan peralatan tempur, rontoknya puluhan pesawat dan helikopter tempur dan pesawat pengintai.
Di bidang politik :
Hilangnya wibawa koalisi salibis dimata dunia secara umum dan dimata anggota koalisi tersebut secara khusus. Seluruh anggota koalisi telah kehilangan kepercayaan dan tidak mau menyetujui permintaan dari AS untuk menambah jumlah pasukan, bahkan seluruh anggota koalisi menuntut untuk menarik pasukannya dari Afghanistan.
Contoh yang paling jelas adalah tuntutan dari pemerintah Belanda yang disampaikan dalam pertemuan menteri-menteri pertahanan NATO yang diadakan di Brussel, Belgia akhir-akhir ini, mereka menghendaki untuk menarik pasukannya dari Afghanistan.
Di bidang moralitas :
Tidak berlaku satu haripun kecuali kita dengar berita pengunduran diri para pemimpin dan komandan militer dipihak pasukan koalisi. Dalam jangka tidak sampai 2 bulan, Konselir Jerman telah mengundurkan diri dari jabatannya karena kegagalan pasukannya di Afghanistan dalam menghadapi Mujahidin. Dan komandan pasukan Kanada, Danield Minerad juga mengajukan pengunduran dirinya karena gagal menjalankan tugas yang dibebankan padanya. Sebagaimana pemerintah Inggris juga mengumumkan pengunduran diri komandan mereka marsekal udara Sir Jack Sterub dari jabatannya, disebabkan kekalahan pasukannya yang bertubi-tubi dalam perang melawan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
Seluruh dunia menyaksikan Jenderal David Petraeus pemimpin komandan sentral Amerika tetap saja menutup mata ketika mendengarkan pertanyaan-pertanyaan para anggota dewan sesepuh di Washington ditengah wawancara televisi yang disiarkan langsung seputar masalah Afghanistan, meskipun situasi sudah seperti yang disebutkan di atas dan popularitas dia sebagai seorang jenderal yang hebat diantara jenderal-jenderal yang ada dan komandan pasukan militer AS.
Hal ini persis dengan cerita yang mashur dikalangan Mujahidin Afghan disaat invasi Soviet yaitu bahwa tukang cukur pemimpin Uni Soviet Michael Gorbachev bertanya padanya tentang persoalan Afghanistan disaat ia tengah mencukur rambutnya suatu ketika, Michael Gorbachev marah padanya dan mencelanya sambil berkata : “Pekerjaanmu adalah tukang cukur bukan berbicara masalah politik, mengapa engkau selalu bertanya soal Afghanistan?” Tukang cukur tersebut menjawab karena bertanya tentang persoalan Afghanistan banyak sekali membantu pekerjaanku dalam mencukur rambut, karena setiap kali engkau mendengar kata Afghanistan, kulitmu akan merinding dan rambutmu akan menjadi lurus maka ketika itu mudah bagiku untuk mencukurnya dan pekerjaanku akan cepat selesai dalam waktu singkat. Aku tidak mempunyai alasan politik selain hal tersebut.
Inilah dia nama Afghanistan yang membuat kulit para tentara asing merinding ketika mendengarnya dan yang membuat gemetar seluruh persendian tubuh mereka meskipun berada di negara mereka sendiri. Maka bagaimana pendapatmu berhadapan langsung dengan para Mujahidin dan orang-orang yang membela negeri mereka yang agung di parit-parit Jihad, parit kemuliaan dan kehormatan keperwiraan.
Akhirnya….Imarah Islam Afghanistan menasehatkan penguasa Gedung Putih untuk segera berpikir bagaimana menyelamatkan diri dan tentaranya yang kalah dan bagaimana cara menarik mundur pasukannya dari kuburan para tentaranya sebelum mereka tertimbun di dalamnya, atau sebelum daging-daging tentara kafir Amerika menjadi makanan binatang buas di lembah-lembah Afghanistan.
Sumber : Majalah As Sumuud
Oleh : Yusuf Al Indunisi
Arrahmah.Com Translated & Political Division