WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden negara penjajah AS, Barack Obama mengatakan di depan ratusan agen CIA pada Jumat (5/2) bahwa kematian tujuh agennya dalam serangan bom syahid di provinsi Khost, Afghanistan pada 30 Desember lalu, mengajak mereka untuk “menyelesaikan misi ini, memenangkan perang ini dan untuk menyelamatkan negara ini,” ujar Obama.
Keamanan ditingkatkan di sekitar basis CIA di Washington saat Obama menemui pemimpin CIA untuk memperingati kematian para agen CIA. Kematian mereka terjadi ketika seorang agen Yordania (agen ganda yang juga bekerja untuk Al-Qaeda-red) meledakan diri di basis militer Chapman di provinsi Khost.
Ini merupakan serangan kedua terhadap agen CIA dimana sebelumnya (padatahun 1983) Kedutaan besar AS di Beirut, Lebanon mendapat serangan, 8 agen CIA tewas di sana.
Acara ini tidak masuk ke dalam jadwal harian Obama yang dipublikasikan, para awak media hanya memiliki waktu 14 menit untuk mewawancarainya dalam perjalanan dari Gedung Putih menuju basis CIA di Langley, Virginia dan tidak diperbolehkan mengikuti jalannya acara.
Gedung Putih kemudian merilis statemen yang mengatakan bahwa lebih dari 1.000 agen CIA beserta keluarga menghadiri acara tersebut.
Obama mengatakan seluruh agen yang tewas adalah “pahlawan negara” dan mengucapkan terimakasih kepada keluarga mereka untuk pengorbanan mereka.
“Kami akan membawa perang ini kepada musuh,” ujar jurubicara Gedung Putih. “ketetapan hati kami tak akan putus, energi kami tidak berkurang dan dedikasi kami untuk negara ini tidak akan tergoyahkan,” lanjutnya dengan percaya diri.
Dalam sebuah video yang dirilis pada 9 Januari lalu, penyerang agen CIA (Humam Khalil Abu Mulal al-Balawi) terlihat berada di samping amir Taliban Pakistan, Hakimullah Mehsud dan mengatakan dia akan melancarkan serangan untuk agen CIA dalam rangka pembalasan dendam atas serangan-serangan misil AS yang dioperasikan CIA di wilayah Pakistan. (haninmazaya/McClatchy/arrahmah.com)