JAKARTA (Arrahmah.id) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengusulkan agar madrasah dan pesantren yang kondisinya kurang terawat atau terbengkalai dioptimalkan sebagai Sekolah Rakyat.
Ia menekankan bahwa madrasah dan pesantren telah lama menjadi bagian dari pendidikan rakyat dan layak dijadikan alternatif utama untuk Sekolah Rakyat tanpa perlu mencari bentuk baru.
“Daripada madrasah dan pesantren terbengkalai dan kumuh, lebih baik kita optimalkan sebagai Sekolah Rakyat yang sesungguhnya,” kata Nasaruddin Umar, yang dikutip Rabu, 12 Maret 2025.
Usulan ini disampaikan dalam pertemuan antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Sosial (Kemensos) pada Selasa, 12 Maret 2025, yang bertujuan untuk menyukseskan program Sekolah Rakyat dan pengentasan kemiskinan.
Nasaruddin juga menyoroti bahwa sekitar 90 persen pesantren di Indonesia dikelola oleh swasta. Dengan memanfaatkan madrasah dan pesantren sebagai Sekolah Rakyat, diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam pemerataan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
“Dengan memanfaatkan Madrasah dan Pesantren bisa menjadi solusi bagi Pesantren dan Madrasah itu sendiri dan juga masyarakat yang membutuhkan pendidikan,” lanjutnya.
Kerja sama antara Kemenag dan Kemensos mencakup pengembangan kesejahteraan sosial, pertukaran data dan informasi, pengembangan kompetensi sumber daya manusia, serta pelatihan materi pengajaran keagamaan dan pembentukan karakter bagi guru dan tenaga pendidikan.
Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan pendidikan yang dapat diakses oleh siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
(ameera/arrahmah.id)