TUNIS (Arrahmah.com) – Menteri Urusan Agama Tunisia, Nourredine al-Khademi, pada Sabtu (31/3/2012) mengatakan negara akan mengambil alih kontrol terhadap ratusan masjid yang saat ini diduduki ekstremis Salafi.
“Ini adalah daerah prioritas bagi pemerintah,” kata al-Khademi, yang menyatakan bahwa sekitar 400 lebih dari 5.000 masjid Tunisia telah jatuh di bawah kekuasaan ultra-konservatif Salafi.
“Masalah yang cukup serius terdapat dalam 50 masjid, tidak lebih,” katanya, merujuk pada kasus di mana para imam dan jamaah asli masjid-masjid itu terpaksa keluar.
Khademi mengatakan bahwa di pusat kota Sidi Bouzid, misalnya, sebuah masjid besar diambil alih oleh Salafi lebih dari setahun yang lalu dan sekarang dikenal oleh penduduk setempat sebagai “Masjid Kandahar”.
“Ratusan tempat ibadah lainnya mengalami masalah administratif: tidak ada imam atau muadzin, tidak ada pengurus masjid,” tambah al-Khademi.
Pasca jatuhnya Presiden Zine Abidine Ben Ali, Tunisia menjadi saksi bagi bergaungnya permintaan ditegakkannya Syariat Islam di bawah naungan institusi Daulah Islamiyah.
Beberapa kelompok sekuler dan liberal marah atas semakin besarnya pengaruh kelompok ‘garis keras’.
Menteri urusan agama mengatakan pihaknya sudah siap untuk membuat inventarisasi semua masjid di negara itu dan telah membentuk sebuah komite yang terdiri dari 20 anggota dan akan diumumkan minggu depan.
Komite ini bertugas untuk menunjuk imam, khatib, serta mengawasi aktivitas setiap masjid yang ada di Tunisia. (althaf/arrahmah.com)