NEW DELHI (Arrahmah.com) – Salah satu sekolah Islami yang paling dihormati di dunia telah menurunkan pemimpinnya yang ‘reformis’ pada Minggu (24/7/2011) hanya beberapa bulan sejak masa jabatannya. Ia diturunkan karena telah memuji seorang politikus nasionalis Hindu yang dibenci oleh banyak Muslim di India.
Ghulam Muhammad Vastanvi telah berjanji untuk memperbarui kurikulum Darul Uloom dan mengendalikan dekrit ‘garis keras’ agama saat ia menjadi wakil kanselir di bulan Januari lalu.
Tapi dalam beberapa hari ia membuat marah dan memicu protes para pemuka sekolah karena memuji kebijakan Gujarat Narendra Modi, Menteri Pembangunan India, dan dilaporkan mengatakan bahwa Muslim di negara bagian barat harus pindah setelah adanya kerusuhan komunal 2002 yang mengakibatkan ratusan orang tewas.
Hal itu menyebabkan Dewan institusi di kota utara Deoband memutuskan untuk menggantikan pria 60 tahun itu dengan Maulana Abdul Qasim Nomani.
“Sekarang, saya adalah wakil rektor sekolah ini,” kata Nomani pada Press Trust of India.
Sementara itu, Vastanvi keberatan dengan keputusan tersebut.
“Ini adalah ketidakadilan dan konspirasi terhadap saya,” kata Vastanvi. Meski demikian, ia menambahkan bahwa ia tidak akan berusaha untuk mengubah keputusan yang sudah dibuat.
Darul Ulum memiliki sekitar 4.000 mahasiswa. Sebagai pusat sekolah Islam di Deobandi sejak 1866, sekolah ini cukup terpandang bagi ribuan sekolah lain di Timur Tengah, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Bangladesh, dan Pakistan. (althaf/arrahmah.com)