Karena memilih mengabdikan hidupnya untuk beribadah, biksu berusia 35 tahun itu rela kehilangan alat kelaminnya. Kemarin, dia nekat memotong penisnya karena mengalami ereksi saat bermeditasi.
Tidak diketahui apa yang menyebabkan biksu tersebut mengalami ereksi saat bermeditasi. Yang pasti, dia merasa kecewa dengan peristiwa itu. Karena dianggap menghalangi totalitasnya dalam beribadah, biksu yang tidak disebutkan identitasnya itu nekat memotong alat kelaminnya sendiri dengan sebuah parang.
Karena terus berdarah, biksu tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit Maharaj, Bangkok. Di sana, biksu tersebut bersedia diobati tapi tidak mau alat kelaminnya dipasang kembali meski kondisinya masih memungkinkan.
“Kami membersihkan dan menjahit lukanya. Sebenarnya kami sudah menawarinya untuk memasang kembali alat kelaminnya namun dia menolak. Katanya dia sudah meninggalkan semua yang bersifat keduniawian,” ujar Prawing Euanontouch dari rumah sakit Maharaj.
Mereka yang memilih menjadi biksu Buddha memang harus meninggalkan semua hal yang bersifat duniawi seperti uang atau makanan mewah lainnya. Setiap hari, kegiatannya diisi dengan beribadah. Untuk memenuhi kebutuhan seperti makanan, mereka mendapat sumbangan dari warga buddha lainnya. [rtr/jp/cha/hidayatullah]