LUCKNOW (Arrahmah.com) – Ratusan warga Muslim bersama Syiah berkumpul di sekitar Masjid Asfi, Lucknow, India, pada Ahad (14/3/2021). Mereka sepakat mengusung Aksi Melindungi Quran dan mengecam politisi dan mantan ketua Dewan Wakaf Syiah, Waseem Rizvi. Pasalnya, dua hari sebelumnya, Rizvi mengajukan permohonan ke Mahkamah Agung untuk meminta penghapusan 26 ayat Al Quran. Menurutnya, 26 ayat tersebut mempromosikan kekerasan dan memicu aksi terorisme.
Dalam sebuah wawancara, dikutip dari The Times of India (13/3), Rizvi yang dikenal dekat dengan politisi sayap kanan, mengatakan bahwa ke 26 ayat tersebut merupakan tambahan dari Abu Bakar, Umar, dan Usman untuk membantu ekspansi Islam melalui peperangan.
Pendapatnya tersebut merupakan salah satu pernyataan paling berbahaya. Sebab bisa dimanfaatkan oleh politisi sayap kanan untuk mendukung narasi anti-muslim dan menciptakan konflik sosial.
Pada tahun 2018, Rizvi sudah pernah membuat film kontroversial berjudul Ram ki Janmabhoomi. Film yang akhirnya dilarang tersebut bercerita tentang perseteruan Islam-Hindu mengenai situs Masjid Babri. Selain itu, isu ikhtilaf dalam fikih mengenai talak tiga juga ditampilkan.
Saat itu, pemuka agama Syiah, Maulana Kalbe Jawad mengatakan kalau Rizvi sudah dikucilkan karena mengabaikan pesan persatuan Ayatullah Ali al Sistani. “Syiah di seluruh dunia malu karena pernyataan Waseem Rizvi,” katanya.
Pada November 2020, biro investigasi India mendaftarkan kasus dugaan penjualan, pembelian, dan pengalihan properti wakaf secara ilegal yang dilakukan oleh Rizvi.
Seolah ingin mengalihkan kasus korupsinya tersebut, Rizvi justru menciptakan kegaduhan baru di antara umat Islam dengan umat Syiah.
Maulana Kalbe Jawad sampai harus mengingatkan, jika tidak ada tindakan serius terhadap Rizvi, diduga kuat pemerintah mendukung terciptanya perpecahan.
Organisasi Syiah lain, Kul Hind Shia Majlise Ulama o Zakireen, juga mengutuk sikap Rizvi. “Dia bukanlah Syiah ataupun Muslim. Orang yang meyakini Al Quran bisa diubah tidak bisa disebut sebagai muslim.”
Presiden Ittehadul Muslimeen, Masroor Abbas Ansari, juga mengecam pernyataan Rizvi, “Orang ini (Rizvi) telah menjadi alat konspirasi musuh untuk melawan Islam dan Syiah. Muslim di India telah mengusirnya dan mengucilkannya,” katanya.
Tokoh Syiah lain yang juga merupakan mantan menteri, Aga Ruhullah Mehdi, menuding jika Rizvi hanyalah budak kelompok nasionalis Sangh. “Saya tidak meyakini paham takfir (mengkafirkan), tapi Waseem dengan berani membiarkan keyakinannya diketahui dan keyakinannya itu jelas bukan keyakinan seorang muslim.”
Adik Waseem Rizvi merilis pesan video yang menyatakan jika keluarga besar tidak ingin berurusan dengannya dan sikapnya yang tidak masuk akal. Dia juga mengatakan bahwa kakaknya telah melakukan dosa besar. (Hanoum/Arrahmah.com)