Kekejaman negara penjajah Yahudi yang menyebut dirinya “Israel” tak perlu diragukan lagi. “Israel’ tak pernah bosan menumpahkan darah Muslim Palestina di Jalur Gaza sejak berhasil mendudukinya. Tidak menargetkan warga sipil melainkan anggota kelompok jihad Hamas, Brigade Al-Qassam, begitulah dalih “Israel” dalam setiap agresinya ke Gaza.
Apapun dalih “Israel” fakta tak bisa terbantahkan. Pada Rabu (16/7/2014) empat anak Muslim Palestina meninggal dunia oleh serangan udara tentara “Israel” di pantai Gaza saat sedang bermain bola. Puluhan wartawan internasional menyaksikan tragedi keji tersebut, sebagaimana dilansir Russia Today (RT).
“Ini adalah tindak kejahatan yang pengecut,” ujar Ashraf Al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza.
Anak-anak yang menjadi korban kebiadaban “Israel” di pantai Gaza diketahui bernama Ahed Atef Bakr dan Zakaria Ahed Bakr, keduanya berumur 10 tahun, Mohammed Ramez Bakr berumur 11 tahun, dan Ismael Mohammed Bakr yang baru berusia 9 tahun. Mereka semua memiliki hubungan kekerabatan, sementara satu anak lainnya menderita luka dan ia berada di rumah sakit dalam kondisi kritis.
“Anak-anak itu sedang bermain sepakbola di pantai,” kata Abu Hassera, yang menyaksikan ledakan besar bersama dengan puluhan wartawan internasional di tempat terdekat, kepada Reuters.
“Ketika rudal pertama menghantam tanah, mereka berlarian tetapi rudal lainnya menghantam mereka semua. Itu terlihat seolah-olah rudal mengejar mereka.”
Ayah Zakaria, menceritakan bahwa ia mengetahui anaknya adalah salah satu korban serangan udara itu setelah melihat berita di media.
“Kami tinggal di pantai. Ada headline dalam berita bahwa empat anak mengalami luka… jadi kami pergi mencari anak-anak dan kami tidak menemukan mereka, jadi kami datang ke sini ke rumah sakit untuk mencari mereka dan kami menemukan mereka semua, termasuk puteraku…. ya Rabbi,” ujarnya sedih kepada NBC.
Meskipun fakta telah dipaparkan dan disaksikan oleh puluhan orang, yang mana menunjukkan bahwa serangan itu disengaja, tetap “Israel” membantah telah sengaja menargetkan anak-anak
Pasukan Pertahanan “Israel” (IDF) dengan tanpa rasa bersalah telah membantah menargetkan anak-anak yang berasal dari keluarga nelayan itu.
“Kami tidak menargetkan warga sipil, kami menargetkan para teroris Hamas,” kata Peter Lerner, perwakilan dari IDF, kepada RT.
“Saya telah melihat rekaman insiden ini, dan sungguh itu terlihat tragis, dan kami perlu meninjau keadaan ini.”
Dugaan awal mengatakan roket yang menghantam anak-anak tak berdosa itu berasal dari kapal perang, tetapi pejabat senior IDF telah mengkonfirmasi kepada koran “Israel” Haaretz bahwa rudal berasal dari pesawat-pesawaat “Israel”.
Sejauh ini jumlah korban tewas akibat serangan-serangan “Israel” sekitar 220 orang Palestina, menurut laporan layanan darurat Gaza. Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uun.
“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mu’min itu melainkan karena orang-orang mu’min itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu’min laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab [neraka] yang membakar.” (TQs. Al-Buruj [85]: 8-10)
(siraaj/arrahmah.com)