AL-QUDS (Arrahmah.com) – Senin (18/3/2013), dua anak Palestina yang diidentifikasi sebagai Deena Morad Jweiles (14), dan adiknya Mohammad (12), telah ditangkap oleh polisi “Israel” setelah diserang dan dilecehkan oleh seorang pemukim “Israel” di Wadi Hilweh, Silwan, Al-Quds Timur, pusat informasi Wadi Hilweh melaporkan.
Seorang pemukim “Israel” (14), tinggal di sebuah pos pemukiman ilegal di Silwan, menyerang dua anak tersebut saat mereka sedang menuju ke sekolah, dan menyemprotkan semprotan merica pada mereka.
Ayah mereka mengatakan bahwa Deena dan Mohammad mencoba untuk membela diri, dan bahwa putrinya membawa pisau mentega dalam tasnya, saat ia menggunakannya untuk mempersiapkan sandwich untuk dirinya sendiri dan untuk adiknya.
Setelah diserang oleh pemukim itu, dia mengeluarkan pisau dan mengacungkannya dalam upaya untuk menakut-nakuti pemukim “Israel” itu, berharap ia akan bisa lari.
Dia menambahkan bahwa penjaga pemukiman “Kota Daud” menahan putra dan putrinya lalu memanggil polisi. Mereka kemudian ditangkap, dan didakwa dengan “mencoba untuk menusuk” pemukim.
Mereka dibawa ke sebuah kantor polisi “Israel” di Kota Tua Yerusalem Timur, dan diinterogasi selama enam jam (dari 7:30 pagi sampai 1:30 sore).
Keduanya dibebaskan dengan uang jaminan dan Deena juga diperintahkan untuk tidak mendekati atau menggunakan jalan Wadi Hilweh selama sepuluh hari.
Pusat informasi the Wadi Hilweh mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya si pemukim “Israel” menyerang dua bersaudara ini. Dia menyerang mereka pada Jumat malam saat mereka bermain di salah satu gang Wadi Hilweh.
Pemukim “Israel” itu mencoba untuk menyemprot wajah mereka dengan semprotan lada, tapi tak sengaja disemprot ke wajahnya sendiri, ia juga menusuk mata Mohammad, menyebabkan cedera ringan, dan mencoba untuk memukul keduanya dengan tongkat yang dibawanya.
Pusat informasi menambahkan bahwa warga Wadi Hilweh menjadi korban serangan-serangan yang sering dilakukan oleh pemukim dan penjaga pemukiman “Israel”. Anak-anak Palestina telah berulang kali disemprot dengan gas dan semprotan merica. Selain itu, kendaraan para pemukim “Israel” telah menabrak beberapa anak-anak Palestina di berbagai insiden tabrak lari.
Anak-anak Palestina juga telah berulang kali menjadi korban kekerasan verbal dan pelecehan oleh pemukim “Israel”. Anak-anak pemukim “Israel” kebanyakan di Silwan membawa semprotan merica, beberapa juga membawa tongkat, dan sering berjalan di sekitar wilayah itu disertai oleh penjaga pemukiman yang bersenjata. (banan/arrahmah.com)