عن عبد الله بن عمرو بن العاص -رضي الله عنهما- مرفوعاً: قال: لم يكن رسول الله صلى الله عليه وسلم فاحشاً ولا متفحشاً، وكان يقول: «إن من خياركم أحسنكم أخلاقًا
((متفق عليه))
Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Aṣ -raḍiyallahu -anhuma- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bukanlah orang yang keji dan tidak suka berbuat keji. Beliau pernah bersabda, “Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.” ((Muttafaq ‘alaih))
Hadist di atas merupakan penjelasan bahwa berakhlak baik itu sangat dibutuhkan. Apalagi akhlak mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam Islam, sehingga banyak ditemukan ayat-ayat dan hadist yang menerangkan tentang berakhlak baik. Akhlak juga merupakan cerminan dari apa yang ada dalam jiwa manusia yang membuat seseorang mempunyai dorongan untuk melakukan kebaikan.
Telah dimaklumi bahwa Islam dengan ajaran-ajarannya mencakup segala sendi-sendi kehidupan, mengatur hubungan seorang hamba dengan Rabbnya, hubungan individu dengan individu lain, dan hubungan individu dengan dirinya sendiri. Islam tidak melarang suatu perbuatan melainkan ia memperingatkan akan bahayanya dan Islam tidak memerintahkan suatu perbuatan melainkan itu baik baginya.
Saat ini, ummat Islam mengalami kemunduran yang sangat pesat dalam dunia Pendidikan. Terutama di bidang akhlaq, akhlak yang mulia adalah landasan terpenting yang dijadikan pijakan oleh Islam dalam membangun individu dan memperbaiki masyarakat. Akan tetapi yang terjadi pada ummat Islam di zaman sekarang ialah kemunduran, ini dikarenakan hilangnya akhlak mulia atau bahkan menjauhinya
Pada saat ini, berakhlak baik di dalam masyarakat sulit ditemukan, dikarenakan terkadang seseorang melakukan kebaikan hanya untuk mendapatkan pujian atau kedudukan agar memiliki posisi yang tinggi, apalagi kehidupan pada saat ini semakin sulit untuk seseorang memenuhi kebutuhannya sehingga banyak diantara mereka yang menghalalkan segala cara agar bisa memenuhi kebutuhan mereka, karena mereka berfikir jika uang adalah segalanya. Padahal, berakhlak dalam bermasyarakat penting dilakukan untuk menjaga hubungan baik yang terjalin didalamnya, sehingga akan terbentuk rasa cinta dan keharmonisan di dalam bermasyarakat. Namun, yang ditemukan dalam masyarakat sekarang, mereka lebih menutup diri dan enggan untuk berbaur.
Akhlak merupakan perilaku dalam kegiatan sehari hari, dan membangun akhlak yang mulia adalah menerapkan segala amal atau perbuatan yang menuju kepada kebaikan seperti jujur, Amanah, tolong menolong, dll. Dengan demikian perwujudan akhlaq mulia membawa seseorang kepada konsekuensi individual untuk menuju ke jalan yang lurus. Hal ini akan membawa kita menuju kepada kesejahteraan, ketentraman, kedamaian dan kenikmatan. Adapun cara menerapkan berakhlaq baik dalam masyarakat yaitu dengan tolong menolong, saling menghargai, dan tidak membeda- bedakannya.
Akhlak juga menjadi tolak ukur dari kesempurnaan Islam dalam jiwa seseorang, semakin tinggi akhlak seseorang, maka semakin tinggi pula sempurnanya terhadap Islam, sebagaimana sabda Nabi:
الأَخْلاَقِ مَكَارِمَ لأُتَمِّمَ بُعِثْتُ إِنَّمَا
“Sesungguhnya aku (Nabi SAW) diutus (Allah SWT ) untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
Dengan demikian akhlak sangat penting dalam bermasyarakat. Termasuk manfaat dari akhlak baik dalam masyarakat, yaitu;
- Dapat menjalin hubungan baik dalam masyarakat
Masyarakat adalah subjek yang selalu ditemui setiap hari, dalam menjalani kehidupan kita tidak akan pernah terlepas dari yang namanya bersosial. dalam menjalani interaksi bersosial tidak hanya mencakup di dalam keluarga saja, melainkan juga dalam masyarakat. Dengan demikian menjalin hubungan baik dengan masyarakat mempunyai manfaat tersendiri, seperti halnya jika kita sedang dalam kesusahan kita pasti membutuhkan seseorang untuk membantu permasalahan yang kita alami.
- Dapat menjalin kerukunan, ketentraman keharmonisan dalam masyarakat
Kerukunan, ketentraman dan keharmonisan dapat terjalin di dalam masyarakat dengan berbuat baik kepada masyarakat, sehingga tercipta tali silaturrahmi yang erat yang akan menimbulkan kerukunan, ketentraman dan keharmonisan sehingga akan tercipta sebuah kebahagiaan.
- Dapat menikmati ketenangan hidup
Ketenangan dalam hidup diperoleh oleh orang yang tidak memiliki konflik. Konflik batin timbul dari diri sendiri, yang biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi. Pusat perhatian orang berakhlak ialah pada bagaimana menjadikan dirinya bermakna bagi keluarga, masyarakat dan bangsa serta manusia lainnya sesuai dengan nilai yang dicontohkan oleh Rasulullah. Dari segi ini orang yang berakhlak selalu bekerja keras tak kenal lelah untuk orang lain, yang dampaknya akan pulang kepada diri sendiri. Secara internal orang berakhlak selalu mensyukuri nikmat Allah kepada dirinya sehingga ia merasa telah diberi banyak dan banyak memiliki. Dari itu ia selalu berfikir untuk memberi dan sama sekali tidak berfikir untuk menguasai apa yang telah dimiliki orang lain.
- Dapat merasakan manisnya bermasyarakat.
Manisnya bermasyarakat dapat dirasakan melalui keharmonisan dan kerukunan.
Seseorang dapat merasakan manisnya bermasyarakat apabila dia melakukan akhlaqul karimah dalam bermasyarakat, hal ini juga berfungsi untuk mengeratkan silaturahmi dalam masyarakat
Di dalam islam, pandangan (suri tauladan) sudah ditunjukan oleh nabi Muhammad saw, hal ini sudah jelas didalam firmanNya:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].
Demikian ayat diatas, menjelaskan bahwa nabi Muhammad saw adalah nabi yang dikaruniai akhlak mulia dari pada manusia-manusia yang lainnya, oleh karena itu, kita sebagai umat nabi Muhammad saw wajib menjadikan nabi Muhammad sebagai suri tauladan bagi kita,
Berakhlak baik juga merupakan nilai dari baik buruknya seseorang, karena di dalam suatu perbuatan akan tercipta ekspresi dari sifatnya, tetapi dalam sebuah perbuatan kita tidak mengetahui isi batin seseorang, apakah ia ikhlas melakukannya ataupun tidak, maka dari itu, dalam menilai seseorang itu baik, maka tidak hanya dengan melihat ketika ia melakukan kebaikan.
Akhlak juga merupakan perhiasan diri bagi seseorang karena orang yang berakhlak jika dibandingkan dengan orang yang tidak berakhlak tentu sangat jauh perbedaannya. Akhlak tidak dapat dibeli atau dinilai dengan suatu mata uang apapun. Akhlak juga merupakan wujud yang ada dalam diri seseorang.
Proses pembentukan sebuah masyarakat adalah sama seperti membangun sebuah bangunan. Kalau dalam pembinaan bangunan, maka asasnya disiapkan terlebih dahulu, begitu juga dengan membentuk masyarakat mesti dimulai dengan pembinaan asasnya terlebih dahulu. Jika kukuh asas yang dibina maka tegaklah masyarakat itu. Jika lemah maka robohlah apa-apa yang telah dibina di atasnya.
Hidup dalam bermasyarakat merupakan tantangan bagi kita, apalagi pada era yang modern seperti sekarang ini, di mana remaja saja sudah bisa menyentuh barang yang seharusnya dijauhi seperti halnya narkotika. narkotika ini sudah meluas di kalangan masyarakat sehingga dapat menimbulkan kerusakan. Bukan hanya itu saja, melainkan pergaulan bebas juga sudah merajalela. Maka dari itu penerapan akhlak mulia dalam masyarakat itu sangat penting untuk menghindari bahaya dan dampak buruk akan hal itu, apalagi untuk anak-anak sebaiknya diajari akhlak dari dini. Karena faktor pertumbuhan anak-anak bukan hanya dari faktor keturunan, melainkan lingkungan dan pergaulan mempunyai tingkat tinggi dalam membangun sebuah kerakter dalam pertumbuhan anak-anak. (*/arrahmah.id)
*Dikirim oleh: Zulfa Mazidah, Mahasiswa STEI SEBI