ANKARA (Arrahmah.com) – Militer Turki mengumumkan pada Senin (7/9/2015) bahwa 16 tentara tewas dan 6 lainnya luka-luka dalam serangan oleh pemberontak Kurdi di Turki tenggara sehari sebelumnya (6/9).
Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan terhadap tentara turki sejak pertempuran baru antara tentara Turki dan pasukan Kurdi meletus di bulan Juli, menghancurkan proses perdamaian yang disepakati sebelumnya.
Militan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) pada Ahad (6/9) melakukan serangan dengan meledakkan bom pinggir jalan di dekat desa Daglica, di provinsi Hakkari, provinsi yang menjadi basis kekuatan PKK dan berbatasan dengan Iran dan Irak, menargetkan tentara Turki yang melakukan konvoy untuk misi membersihkan daerah dari bom ranjau. Serangan itu mendorong militer Turki melancarkan serangan udara terhadap sasaran PKK di daerah tersebut, lansir AP.
Pertempuran baru antara PKK dan pasukan keamanan telah menewaskan sekitar 200 orang sejak Juli lalu, termasuk skeitar 85 tentara dan polisi. Pertempuran itu merobek proses perdamaian yang telah berlangsung selama 2,5 tahun.
Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan pada Senin (7/9) bahwa pemberontak pertama kali melepaskan tembakan ke arah tentara dan kemudian meledakkan bom dalam serangan itu. Dia menambahkan pasukan berada dalam misi untuk membersihkan Daglica dari bom ranjau dan bahan peledak lainnya. Daglica berjarak hanya beberapa kilometer dari perbatasan Irak dan merupakan titik persimpangan utama bagi militan Kurdi untuk melancarkan serangan di Turki dari basis mereka di Irak utara.
Dia bersumpah akan terus mendorong militan Kurdi dan berperang melawan kelompok teroris tersebut hingga akhir.
“Kami akan melanjutkan perjuang kami melawan terorisme dengan tekad kuat,” ujar Davutoglu.
“Gunung-gunung itu akan dibersihkan dari pada teroris,” lanjutnya.
“Gunung-gunung, dataran, dataran tinggi dan kota-kota di negara ini tidak akan dikuasai oleh para teroris.” (haninmazaya/arrahmah.com)