AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Kelompok hacker Anonymous pada Ahad kemarin (25/12/2011) mengklaim telah mencuri “harta karun” email dan informasi kartu kredit klien dari perusahaan Intelijen Amerika, Stratfor. Tidak hanya itu, kelompok ini bersumpah akan melakukan serangan lainnya.
Para hacker tersebut menyediakan sebuah link di twitter yang mereka beri judul daftar klien pribadi Stratfor, didalamnya termasuk Departemen Pertahanan Amerika, Angkatan Darat, Angkatan Udara, lembaga penegak hukum, kontraktor keamanan tingkat tinggi dan perusahaan teknologi seperti Apple dan Microsoft.
Mereka juga memposting bukti gambar online bahwa mereka telah menerima donasi dan sumbangan dari 90.000 klien Stratfor atas nama kartu kredit mereka meliputi penegak hukum, wartawan dan komunitas intelijen. Padahal sebenarnya mereka mencuri uang dari kartu kredit tersebut. Anonymous mengkalim lebih dari satu juta dolar telah dicuri untuk sumbangan ke beberapa lembaga.
Beberapa diantara sumbangan hasil “curian” dari rekening anggota Stratfor itu adalah $494 atas nama Departemen Pertahanan untuk buku, seragam sekolah, pendidikan krisis makanan yang diadakan oleh lembaga amal CARE untuk anak-anak dan perempuan miskin. Pembayaran $180 atas nama Departemen Keamanan Dalam Negeri AS secara resmi dan ditandatangani “Terimakasih! Departemen Keamanan”. Pembayaran lainnya sebanyak $200 untu Palang Merah Amerika atas nama Kantor resmi Departemen Perbankan Texas.
Para hacker mengatakan mereka memperoleh sebagian informasi dari perusahaan Stratfor karena perusahaan intelijen tersebut tidak mengenkripsi dengan baik data mereka. Hal ini menjadian pukulan keras yang memalukan bagi perusahaan yang menyebut dirinya sebagai perusahaan intelijen global.
YourAnonNews akun twitter milik para hacker itu, memposting tweet “Anonymous hacks and discredits @STRATFOR intelligence company” sembari mengejek perusahaan tersebut dengan menambahkan kata “Maybe they should learn what encryption is“.
Anonymous telah terlibat dalam beberapa kasus eksploitasi hacking, termasuk baru-baru ini mereka mengotori sebuah situs resmi Departemen Pertahanan Suriah untuk memprotes tindakan keras berdarah yang dilakukan tentara pemerintah mereka terhadap para demonstran anti-pemerintah Suriah.
Kelompok ini juga menganggap situs pembocor rahasia WikiLeaks dalam daftar “musuh” mereka.
(siraaj/arrahmah.com)