ROMA (Arrahmah.com) – Italia pada Rabu (18/3/2020) melaporkan 475 lebih banyak kematian akibat coronavirus, rekor tertinggi baru yang membuat jumlah total korban jiwa di negara itu menjadi 2.978.
Angka-angka terbaru yang diberikan oleh Departemen Perlindungan Sipil Italia menunjukkan bahwa kasus COVID-19 di negara itu sekarang telah mencapai angka 28.710, naik 10% dari Selasa (17/3).
Pemerintah Italia sedang mempertimbangkan apakah akan lebih memperkuat langkah-langkah penahanannya yang sudah ketat, yang telah membuat negaranya harus lockdown hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
Persebaran wabah terparah di Italia tetap terjadi di wilayah Lombardy utara, yang menyumbang 1.959 dari total kematian di negara itu.
Attilio Fontana, gubernur Lombardy, mengeluarkan permohonan putus asa kepada warga pada Rabu (18/3), mendesak mereka untuk tetap tinggal di rumah atau menghadapi tindakan penguncian yang lebih ketat.
“Sayangnya, jumlah infeksi tidak berkurang. Mereka terus meningkat, dan segera kita tidak akan dapat menyembuhkan mereka yang jatuh sakit,” katanya, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Italia adalah negara yang paling parah di Eropa dan memiliki jumlah kasus COVID-19 dan kematian tertinggi di dunia setelah Cina.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Eropa sebagai pusat virus corona baru, yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina Desember lalu.
Menurut data WHO, virus ini sekarang telah menyebar ke 164 negara dan wilayah, dan ada lebih dari 194.000 kasus dan hampir 7.900 kematian di seluruh dunia pada Rabu (18/3) malam. (rafa/arrahmah.com)