LATTAKIA (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah Suriah melakukan taktik-taktik kotor untuk menghentikan revolusi rakyat. Diantaranya adalah melakukan hukuman massal dengan membombardir perumahan penduduk, masjid, sekolah, rumah sakit, lahan pertanian dan peternakan rakyat sipil muslim yang mendukung revolusi. Taktik lainnya adalah membuat rakyat lapar dengan menghancurkan pasar-pasar, pabrik-pabrik roti dan toko-toko roti.
Kelaparan dan ketiadaan sembako menjadi pemandangan sehari-hari jutaan penduduk muslim Suriah. Kondisi jutaan pengungsi muslim Suriah di Lebanon, Turki, Yordania dan dalam negeri Suriah senditi tak kalah memprihatinkan. Banyak diantara mereka mati karena faktor tiadanya makanan, obat-obatan dan pakaian yang layak saat menghadapi cuaca ekstrim musim dingin.
Menghadapi derita rakyat muslim Suriah tersebut mujahidin tidak tinggal diam. Salah satunya kegiatan yang dilaksanakan oleh mujahidin Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah di pinggiran Lattakia. Salah satu unsur dalam Jabhah Islamiyah tersebut mendirikan dan mengoperasikan pabrik-pabrik roti di pesisir Lattakia.
Situs resmi Ahrar Asy-Syam dan akun resmi Jabhah Islamiyah pada Sabtu (15/4/2014) melaporkan mereka memproduksi dan mendistribusikan makanan pokok rakyat Suriah tersebut kepada ribuan penduduk muslim di propinsi yang berada di pesisir Laut Mediterania tersebut. Pelayanan yang diberikan oleh mujahidin Ahrar Asy-Syam tersebut disambut gembira oleh penduduk muslim Lattakia dan sekitarnya.
Lattakia merupakan salah satu basis utama rezim Nushairiyah Suriah, selain propinsi Tartus. Mayoritas penduduk di propinsi ini beragama Nushairiyah dan mendukung rezim Nushairiyah. Sebagian besar pejabat sipil dan militer rezim Nushairiah berasal dari propinsi ini. Tidak heran apabila kaum muslimin adalah minoritas di propinsi ini dan mereka ditindas oleh mayoritas penduduk Nushairiyah pro rezim Nushairiyah.
(muhib al majdi/arrahmah.com)