JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, Joko Widodo (Jokowi) tidak akan bisa menjadi presiden seperti sekarang ini jika tanpa PDIP.
Pasalnya, seseorang menjadi capres dan cawapres hanya bisa dilakukan melalui partai politik atau gabungan partai politik sebagai ketentuan yang diatur dalam konstitusi dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Pernyataan itu disampaikan Megawati saat memberikan pidato di acara puncak HUT PDIP Ke-50 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1).
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin juga turut hadir mendengarkan pidato politik tersebut.
“Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan, ya kasian dah. Lho, legal formal lho. Mereka jadi presiden (kalau) enggak ada gini, (partai sebagai syarat) legal formal (tidak bisa). Ikutan aturan mainnya,” ujar Megawati.
Megawati mengungkapkan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menkopolkam Mahfud MD juga direkomendasikan oleh dirinya agar membantu Jokowi di pemerintahan, pada periode kedua.
“Terus saya bilang ke Pak Jokowi, pendamping Pak Ma’ruf ya, Pak Mahfud. Jadi begini lah, mereka ini dulu anak buahku lho,” ungkap Megawati.
Megawati mengaku kaget hanya diberi jabatan Ketua Pembina Ideologi Pancasila yang notabene di bawah Jokowi, Ma’ruf, dan Mahfud.
Namun, Megawati mengatakan mempermasalahkan hal tersebut karena sudah tidak mencari kekuasaan lagi.
(ameera/arrahmah.id)