JAKARTA (Arrahmah.id) – Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengaku heran melihat banyak ibu-ibu yang senang menghadiri pengajian.
Megawati mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan ‘Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting’ yang digelar BKKBN beberapa waktu lalu.
“Saya melihat ibu-ibu itu, maaf ya, sekarang kan budayanya beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully. Kenapa toh, seneng banget ngikut pengajian?” kata Megawati, pada Sabtu (18/2/2023).
Megawati kemudian bertanya, sampai kapan ibu-ibu gemar menghadiri pengajian. Dia mengaku khawatir dengan nasib anak-anak yang ditinggal ibunya untuk mengikuti kegiatan keagamaan.
“Maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu ini pengajian ini sampai kapan tho yo? Anakke arep dikapakke (anaknya mau diapain)?” lanjutnya.
“Boleh, bukan nggak berarti boleh, saya pernah pengajian kok. Maksud saya, nanti Bu Risma saya suruh, nanti Ibu Bintang saya Suruh, tolong bikin manajemen rumah tangga, kekeluargaan itu,” terang Megawati.
Tidak hanya itu, dia juga menyebut dirinya sebagai manusia yang unik. Salah satu alasannya adalah karena Megawati Soekarnoputri merupakan anak dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Megawati mengatakan, ayahnya merupakan proklamator, dan menjadi sosok yang terkenal di dunia. Selain itu, Soekarno menjadi sosok yang sangat visioner, terlihat dari beberapa arsip yang tersimpan rapi di Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP).
“Saya sering mengatakan pada diri saya, saya ini manusia unik di Indonesia. Supaya tahu dulu sedikit CV saya. Saya ini anak Presiden Soekarno, presiden pertama RI,” ucapnya.
“Ini bukannya menyombongkan diri, tidak. Itu realita sejarah. Monggo kalau enggak percaya. Saya ketika ditugasi di BPIP karena ternyata banyak sekali arsip itu yang tidak pernah diceritakan kepada seluruh RI,” jelasnya.
Selain menjadi anak seorang presiden, dia juga memamerkan bahwa pernah menjabat beberapa jabatan penting di Indonesia. Dia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), wakil presiden (wapres), dan menjadi presiden.
“Jangan bilang, ‘Wah, Ibu mega suka menyombongkan diri’. Ndak, itu benar pengalaman hidup saya,” ujar Megawati.
(ameera/arrahmah.id)