MOSKOW (Arrahmah.id) – Peningkatan bantuan untuk Ukraina dari anggota-anggota NATO membawa ancaman perang dunia ketiga semakin dekat, Dmitry Medvedev dari Rusia, wakil sekretaris Dewan Keamanan Kremlin memperingatkan.
Berkomentar pada Selasa malam (11/7/2023) saat hari pertama KTT NATO di Lithuania berakhir, Medvedev mengatakan bahwa janji bantuan militer dari aliansi pertahanan Barat ke Kiev tidak akan menghalangi Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia mengeluarkan peringatan serupa bahwa Moskow tidak berniat untuk mengakhiri perangnya.
“Barat yang benar-benar gila tidak dapat menemukan hal lain. Faktanya, ini adalah jalan buntu. Perang Dunia Ketiga semakin dekat,” tulis Medvedev di aplikasi perpesanan Telegram.
“Apa arti semua ini bagi kita? Semuanya sudah jelas. Operasi militer khusus akan terus berlanjut dengan tujuan yang sama,” katanya, menggunakan nama resmi Rusia untuk invasi skala penuh ke Ukraina, lansir Al Jazeera (12/7).
Medvedev, yang telah menampilkan dirinya sebagai seorang modernis liberal ketika ia menjabat sebagai presiden Rusia dari 2008-2012, baru-baru ini tampil sebagai elang Kremlin yang sangat anti-Barat. Pada Januari, ia mengancam bahwa kekalahan dalam perang konvensional di Ukraina dapat menyebabkan perang nuklir. Para diplomat mengatakan bahwa pandangannya memberikan indikasi pemikiran di tingkat atas elit Kremlin.
Menurut kantor berita TASS milik pemerintah Rusia, Medvedev juga mengatakan bahwa tujuan Moskow untuk mencegah “kelompok neo-Nazi” di Kiev bergabung dengan NATO sekarang “tidak mungkin” dan menyingkirkan pemerintah Ukraina adalah hal yang diperlukan.
“Kami bersikeras akan hal itu sejak awal, tetapi itu tidak mungkin, dan oleh karena itu, kelompok ini harus disingkirkan. Ini mungkin dan perlu,” kata Medvedev, menurut TASS.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga mengatakan pada Selasa bahwa perang di Ukraina tidak akan berakhir sementara Barat menggunakan Ukraina sebagai proksi untuk memberikan kekalahan strategis pada Moskow.
“Mengapa konfrontasi bersenjata di Ukraina tidak kunjung berakhir? Jawabannya sangat sederhana: Ini akan terus berlanjut sampai Barat menyerah pada rencananya untuk mempertahankan dominasinya dan mengatasi keinginan obsesifnya untuk memberikan kekalahan strategis kepada Rusia di tangan boneka-boneka Kiev,” kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan media di Indonesia, seperti dikutip TASS.
“Untuk saat ini, tidak ada tanda-tanda perubahan dalam posisi ini,” kata Lavrov. (haninmazaya/arrahmah.id)