DAMASKUS (Arrahmah.com) – Penduduk sipil di kota Afrin mengalami kebahagiaan yang akhirnya memiliki suasana damai dan aman di kota tersebut, yang dibersihkan pada 18 Maret dari milisi YPG / PKK oleh militer Turki dan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) selama operasi yang sedang berlangsung, lansir Anadolu Agency, Selasa (27/3/2018).
Berbicara kepada Anadolu Agency, seorang warga sipil berbagi pengalaman mereka tentang hari-hari yang sulit ini.
Dalam menghadapi tekanan besar dari milisi YPG / PKK, penduduk sipil mengalami masa-masa sulit, sehingga beberapa keluarga tidak dapat keluar rumah selama berbulan-bulan.
Ramazan Hussein, yang tinggal di pusat kota Afrin, mengatakan bahwa milisi YPG / PKK telah menganiaya warga sipil di wilayah itu selama empat tahun.
Pria berusia 63 tahun itu mengatakan, orang-orang bahkan takut untuk “menjulurkan kepala mereka” dari rumahnya.
“Mereka [YPG / PKK] menyita mobil kami, rumah kami hancur. Mereka mengzalimi kami. Kami sangat jengkel,” tuturnya
“Mereka [YPG / PKK] tidak memberi kami hak untuk berbicara atau membela diri, mereka akan menangkap orang-orang yang berani berbicara dari rumah mereka. Kami tidak tahu di mana mereka akan dibawa,” lanjutnya.
Hussein berterima kasih kepada Turki atas dukungannya dalam membersihkan milisi dari wilayah tersebut.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada tentara Turki dan Bulan Sabit Merah Turki, yang membantu kami dengan segala cara yang mereka bisa,” katanya.
Abdurrahman Nahsan mengatakan, dia merasa sangat senang akhirnya masa-masa sulit itu berlalu.
Pria berusia 72 tahun itu mengatakan bahwa dia sekarang tinggal di lingkungan yang lebih aman setelah melalui periode penindasan dari para milisi PYD/PKK.
Nahsan mengatakan bahwa beberapa kebutuhan dasar di kota itu, seperti rumah sakit, disediakan oleh pihak berwenang Turki.
Menyambut para prajurit Turki ke Afrin, Nahsan menegaskan bahwa dirinya siap membantu mereka dengan cara apa pun yang dia bisa.
(ameera/arrahmah.com)