RIYADH (Arrahmah.id) — Sejumlah media pro pemerintah Arab Saudi membantah isu wafatnya Raja Salman seperti yang menghebohkan dalam 1-2 hari terakhir ini.
Salah satu kantor berita berbahasa Arab yang membantah kabar kematian Raja Salman adalah eldyar.net. Dalam laporannya, disebutkan bahwa berita seputar kematian Raja Salman telah beredar di luas di Twitter sepanjang hari ini.
“Berita menyebar selama beberapa jam terakhir, yang menyatakan bahwa raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, telah meninggal. Itu tidak benar,” ungkap laporan di eldyar.net (23/1/2022).
Adapun sumber-sumber di pemerintahan Arab Saudi dan juga media nasionalnya, Saudi Press Agency (SPA), belum mengonfirmasi atau membantah kabar tersebut.
Spekulasi seputar kematian Raja Salman menyeruak di tengah sorotan publik terhadap kesehatannya belakangan ini. Apalagi tahun lalu, Raja Salman pernah dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi organ dalam.
Raja Saudi lahir pada 31 Desember 1935 di Riyadh, putra ke-25 dari pendiri kerajaan. Ia mengenyam pendidikan awal di Sekolah Pangeran di Riyadh, tempat ia belajar ilmu agama dan ilmu modern, sebelum kemudian menjabat sebagai gubernur wilayah Riyadh di usia 19 tahun pada 16 Maret 1954.
Satu tahun kemudian, ia diangkat menjadi gubernur wilayah Riyadh, dan seorang emir dengan pangkat menteri. Ia melanjutkan posisinya itu selama lebih dari lima dekade. Pada November 2011, ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan.
Salman bin Abdulaziz Al Saud naik takhta menjadi raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015. (hanoum/arrahmah.id)