Arrahmah.Com – Aneh bin Ajaib. Ironis! Media Muslim lebih mempercayai informasi dan berita-berita dari media kafir ? Tapi itulah yang terjadi di dunia Islam saat ini, khususnya di bidang medianya. Bukankah Allah SWT telah mewanti-wanti kaum Muslimin agar berhati-hati dan melakukan tabayyun (cek dan ricek) jika ada orang fasik membawa berita kepada kita. Ini bukan lagi orang fasik, bahkan yang membawa berita adalah orang atau media kafir?
New York Times (NYT), sebuah media milik kafir Amerika, baru saja merilis kabar bahwa Israel berada di balik serangan 11 September 2001. Harian ini dengan santainya mengaitkan sebuah nama Ali Al Jarrah, sebagai agen Mossan, dinas rahasia Israel, yang kemudian dihubungkan atau dikatakan sebagai sepupu Ziad Al Jarrah, salah satu pelaku aksi heroik 11 September 2001. Tulisan NYT ini juga dibahas oleh media kafir Amerika yang lainnya, American Free Press.
Ironis dan lucunya, kaum Muslimin langsung saja mengutip rilis tersebut dan dengan segera menyebarkan berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya tersebut dan memuatnya sebagai head line di media-media mereka. Apalagi yang menjadi sumber beritanya adalah media kafir Amerika yang sudah pasti memiliki kepentingan perang isu dan hendak menghasut keyakinan dan opini kaum Muslimin. Ini akan berbeda jika yang mengeluarkan rilis adalah kaum Muslimin, terutama Mujahidin dari front-front terdepan bumi jihad, baik melalui video maupun rilis dan informasi di situs-situs Islam dan jihad.
Ucapan atau pendapat yang juga dikutip berasal dari Perdana Menteri Italia, Francesco Cossiga, yang jelas-jelas kafir dan anti Islam. Dia mengatakan :
<em>”Badan intelijen Amerika dan Eropa sebenarnya telah mengetahui bahwa otak di balik tragedi 9/11 tersebut adalah CIA dan Mossad, dan keduanya lalu mempengaruhi negara-negara lain dengan menuding bangsa Arab sebagai pelakunya,” </em>kata Cossiga, sebagaimana dikutip oleh media Corriere della Serra.
Bukankah ini ironis, kaum Muslimin lebih mempercayai dan mengutip pendapat-pendapat kaum kafir dan media mereka ketimbang mempercayai informasi dari kaum Muslimin dan medianya.
Sungguh benar apa yang pernah ditulis oleh Syekh Ali Ghufran alias Mukhlas yang lalu dikutip oleh majalah Jihad Magz Edisi 3 tentang masalah ini :
<em>”Bagaimana jika Amerika melihat seorang penggembala kerbau yang tidak berpengetahuan dan tidak pernah mengenyam bangku pendidikan sama sekali, dia hanya hafal beberapa bacaan dalam shalat itupun tidak lengkap sebab kecerdasannya rendah sekali, tidak hanya tersenyum mendengar WTC luluh lantak, Pentagon porak-poranda, bahkan dia langsung jingkrak-jingkrak sambil membunyikan pecutnya sebagai tanda rasa syukur kepada Allah, sebab dia belum sempat belajar tata cara bersyukur sesuai dengan syari’at. Bisa jadi si penggembala ini langsung di cap sebagai gembong terorisme yang harus segera dienyahkan. Padahal si penggembala tersebut hanya menuruti fitrah kemanusiaannya yang hanif dan telah diberi kemudahan oleh Allah SWT untuk bisa membedakan antara yang haq dengan yang batil dan dimudahkan untuk mengikutinya minimal menyetujuinya dan mendoa’akannya.</em>
<em>Kondisi ini berbeda jauh dengan orang-orang yang fitrah dan fikirannya telah tercemar dan teracuni, meskipun mereka berpendidikan tinggi dan memiliki pengetahuan agama segudang. Dengan segala argumen mereka akan berkelit dan menolak fitrah kemanusiaan dan sunatullah pertarungan antara al haq dan al batil dan mencoba menolak kebenaran dengan menyodorkan teori konspirasi. Mereka akan mengatakan : “Itu dilakukan bukan oleh orang Islam, melainkan oleh sebuah kekuatan konspirasi tersembunyi, yakni tangan-tangan zionis yahudi.” Sungguh naif. Padahal si penggembala kerbau yang buta huruf itu disamping bersyukur kepada Allah SWT dia tidak lupa juga senantiasa berdoa untuk para mujahidin dengan bahasanya sendiri yang maksudnya “Ya, Allah. Tolonglah para mujahidin.”</em>
Peristiwa 911 seharusnya disyukuri oleh kaum Muslimin sebagai sebuah peristiwa besar dan kemenangan dari Allah SWT atas al Haq (Islam). Kita seharusnya yakin dan bangga, bahwa ke-19 Pemuda Pemberani, termasuk di dalamnya Ziad Al Jarrah, adalah betul-betul seorang mujahid yang karena cinta dan begitu membela Islam rela mengorbankan milik mereka yang paling berharga, nyawa mereka, untuk kemudian melakukan aksi syahid 911.
Dengan demikian, ketika kita mengingat peristiwa 911 maka kita akan kagum dan merasa senang dalam hati kita karena kita mengingat 19 orang Islam yang pemberani, yang meninggalkan kesenangan kehidupan di dunia dan berkorban untuk mencapai kehidupan yang sesungguhnya, dalam membela kehidupan dan kesejahteraan, kehormatan dan martabat umat Islam di seluruh dunia.
Dengan demikian kita hendaknya mengangkat tinggi-tinggi martabat kita dan mengikuti jejak langkah jihad Nabi Muhammad SAW dan para Shahabatnya, dengan begitu kita hendaknya mengatakan kepada orang-orang kafir khususnya, AS dan Inggris dan sekutu-sekutu mereka :
<em>”Takkan lagi kami biarkan kalian membunuh, membom (atas nama demokrasi, kebebasan dan sekulerisme) tanpa dampak yang luas. Kalian takkan lagi aman melakukan perayaan ketika tentara-tentara mu melakukan pembunuhan massal, menganiaya dan menyakiti orang-orang Islam di tanah Muslim tanpa pembalasan. Kalian takkan kami biarkan mendiktekan pondasi-pondasi yang rapuh tentang apa yang kalian anggap baik dan jahat tanpa ada respon.”</em>
Begitulah seharusnya sikap seorang muslim juga media Islam dalam berkiprah mencerdaskan ummat. Sudah seharusnya kita sebagai Muslim di seluruh dunia bangga dengan tindakan saudara-saudara kita pada 11 September, sewaktu mereka terbang dan tidak hanya mengirim, tapi meledakkan, pesan tauhid ke jantung kekufuran. Mereka membuat kita begitu bangga sebagai Muslim. Marilah kita berdiri tinggi-tinggi, jangan gentar atau bersembunyi, jangan biarkan para kafir membuat kalian merasa bahwa bahwa saudara-saudara Muslim kalian telah melakukan sesuatau yang salah. Kita harus terus maju dan jangan menengok ke belakang dan umumkan kepada dunia bahwa kita adalah Muslim!.
Ziad Al Jarrah, dan ke-19 orang pemuda adalah para syuhada yang menakjubkan (The Magnificent). Mereka juga Muslim dan karenanya kita harus bangga dengan kemenangan mereka yang mengagumkan di New York dan Washington. Seharusnya kita berharap dan berdo’a kepada Allah SWT yang Maha Kuasa bahwa para Mujahid dijamin dengan kemenangan yang lebih spektakuler atas kaum kafir yang berperang melawan orang-orang Islam dan menduduki tanah-tanah orang Islam. Ingatlah saudara-saudara Muslimmu di mana-mana berdo’a bagi mereka di setiap do’a agar Allah memberikan kemenangan lebih cepat. Dengan demikian, janganlah kita memeperkecil apalagi membuat samar perjuangan suci mereka dengan mengutip dan menyebarluaskan informasi-informasi yang menyesatkan yang berasal dari media-media kafir! Sungguh, itu bukanlah sebuah perbuatan yang pantas dilakukan oleh seorang muslim apalagi media Islam.
Ya Allah, saksikanlah, kami telah menyampaikannya! Semoga Allah menghancurkan musuh-musuh Islam dan semoga Allah mengizinkan para Mujahidin memberikan pelajaran yang lebih kepada kaum kufar sehinggi negara tyrani itu akan hancur sehancur-hancurnya. Amin. (M.Fachry/arrahmah.com)