JAKARTA (Arrahmah.com) – Di Indonesia, para pelaku zina bisa bercerita dengan bangga di media massa tanpa merasa malu dan risih sedikitpun. Biasanya ini dilakukan oleh golongan artis. Mereka biasanya mengaku telah hidup bersama dengan pasangannya tanpa ikatan nikah. Atau telah hamil sebelum nikah, seolah-olah kelakuan keji itu sama sekali tidak salah.
Pada saat yang sama, jika menyikapi seorang tokoh Islam atau bahkan artis sekalipun yang melakukan poligami (beristri lebih dari satu), sikap media massa justru sebaliknya, mencibir habis-habisan. Reputasi tokoh tersebut dihancurkan. Fakta inilah yang menjadi keprihatinan seorang alumni pasca sarjana Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Tabrani Syabirin, MA.
“Media kita kalau para artis bercerita zina dengan senang hati, mereka bangga. Tapi kalau menyikapi yang menikah lebih dari satu sinisnya minta ampun,” kata Tabrani yang juga anggota DPRD Provinsi Banten itu dalam bedah buku tentang poligami di Islamic Center Bekasi, Sabtu (7/8/2013).
Menurut Tabrani, hal ini disebabkan Islam hadir membawa budaya yang bertentangan dengan budaya Barat. Poligami (ta’adud) sebagai bagian syariat Islam jelas bertentangan dengan budaya Barat yang menganggap zina (kumpul kebo) sebagai hal biasa.
“Islam datang membawa seperangkat budaya, tatanan hidup. Menakutkan mereka (barat, red) ketika Islam muncul dalam aspek budaya,” katanya.
(suara-islam.com/arrahmah.com)