LONDON (Arrahmah.com) – Pada beberapa tahun silam, wartawan Inggris terkemuka, Robert Fisk bertemu dengan mantan pemimpin Al-Qaeda, Syaikh Usamah Bin Ladin, di Sudan setelah kemenangan Mujahidin melawan invasi pasukan Uni Soviet di Afghanistan.
Robert Fisk menyebut Bin Ladin sebagai ‘pejuang’, Fisk mengungkapkan informasi rinci terkait proyek baru Syaikh Usamah di Sudan setelah perang di Afghanistan berakhir pada tahun 1989. Syaikh Usamah menurutnya berada di Sudan, bukan untuk perang atau terorisme, tetapi untuk menggunakan keahliannya sebagai insinyur konstruksi dalam membangun jalan baru dari ibukota Sudan Khartoum ke Port Said, Mesir. Demikian Arrahmah kutip dari Kiblat pada Selasa (21/7/2015).
Jalan raya baru itu bertujuan mengurangi jarak perjalanan menuju Port Said dari 1.200 km menjadi hanya 800 km, sehingga dapat tiba di kota pantai Mediterania itu dalam jangkauan satu hari.
Meskipun banyak pemerintah yang menuduhnya membawa pejuang dari Afghanistan untuk membuka kamp pelatihan di Afrika, Bin Laden menyangkal ini, ia mengatakan bahwa berita tersebut berasal dari media sampah dan kedutaan.
“Saya seorang insinyur konstruksi dan ahli ilmu. Jika aku melatih kamp di sini, di Sudan, saya tidak mungkin melakukan pekerjaan ini,” mengutip perkataan Syaikh Usamah.
Keterampilan Bin Laden di bidangnya juga diterapkan di Afghanistan dalam perang melawan Soviet. Ia juga membangun terowongan di pegunungan Zazi yang digunakan sebagai rumah sakit dan tempat penyimpanan senjata oleh pejuang. Ia juga membangun jalan yang menghubungkan basis para pejuang ke ibukota Kabul.
Namun, Syaikh Usamah mengakui bahwa ia telah membawa beberapa teman dari Afghanistan ke Sudan, tetapi untuk mempekerjakan mereka dalam pembangunan jalan raya baru. Keuntungan yang dibuat oleh perusahaan Bin Laden kemudian akan diinvestasikan dalam wijen dan produk lainnya dengan nilai intrinsik untuk ekspor.
Fisk menggambarkan pria berkewarganegaraan Saudi ini sebagai ‘pria pemalu’ yang lelah diperhatikan pers, Robert Fisk mencatat bahwa itu adalah wawancara pertama Bin Laden dengan wartawan Barat.
Menurut cerita resmi, Syaikh Usamah Bin Ladin terbunuh syahid insyaa Allah dalam operasi US Navy Seals di Pakistan pada tanggal 2 Mei 2011. Meskipun tidak ada bukti fisik atau fotografi kematiannya yang diberikan, pasukan Amerika mengaku membuang mayatnya ke laut yang lokasinya yang tidak diketahui. Wallahua’lam bish shawwab. (adibahasan/arrahmah.com)