Koran The Guardian dalam tajuk rencananya menulis, di hadapan para anggota parlemen, Blair kemarin mengakui kegagalannya di Iraq. Di lain pihak, Koran Daily Telegraph menyambut positif jadwal penarikan mundur pasukan Inggris dari Iraq seraya menulis, pasukan pendudukan tidak boleh mengabaikan instabilitas yang telah mereka sulut di Iraq.
The Daily Mail, koran yang juga terbit di Inggris, mengkritik kebijakan konfrontatif Blair dan menudingnya telah merekayasa alasan untuk menyeret Inggris ke dalam perang Iraq. Sementara itu, Koran Independent menyebut perang Iraq sebagai kegagalan petualangan Blair.
Tidak hanya itu, tindak kejahatan Blair di Iraq dinilai sebagai akibat dari kesombongan dan kedangkalan visinya. Financial Times menulis, Blair seharusnya sejak awal menjaga jarak dari politik destruktif Presiden AS George W. Bush, di Timur Tengah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Inggris akan menarik mundur 1.600 personel pasukannya dari Iraq dalam beberapa bulan ke depan, setelah pasukan lokal bisa mengamankan wilayah selatan negara itu.
Sementara Wapres AS Dick Cheney mengatakan pasukan AS akan keluar dari Iraq dengan kehormatan. “Pengurangan jumlah personel dari saat ini 7.100 orang, sebenarnya sudah turun dari dua tahun lalu sebanyak 9.000 personel dan 40.000 saat awal konflik, nantinya akan turun menjadi 5.500 personel,” kata Blair di hadapan parlemen (House of Common).
Ia mengatakan, penambahan peran Inggris akan lebih pada mendukung dan melatih, serta jumlah tentara akan berkurang secara bertahap. Blair mengatakan dirinya dan Perdana Menteri Iraq, Nouri al-Maliki sudah menyepakati rencana tersebut. Semakin kuat kemampuan Iraq, tentunya Inggris akan menurunkan lagi jumlah personel militernya.
“Kemungkinan penarikan mundur akan menyisakan kurang dari 5.000 personel. Apa yang inginkan terhadap Basra (basis Inggris di Iraq), bukan terletak pada kami seperti apa, tapi maksudnya agar sejarah Basra bisa ditulis sendiri oleh warga Iraq,” kata Blair.
Perdana Menteri Denmar Anders Fogh Rasmussen pada hari yang sama juga mengatakan berencana menarik mundur 460 anggota kontingennya dari Iraq selatan pada Agustus mendatang, serta menyerahkan tanggung jawab keamanan ke pasukan Iraq. [cha, berbagai sumber/hid.com]