WASHINGTON (Arrahmah.com) – Meskipun tidak memiliki akses internet di tempat persembunyiannya, media Barat kembali mengeluarkan laporan bahwa Syaikh Usamah bin Laden merupakan seorang penulis yang produktif yang selalu menyebarkan tulisannya melalui surat elektronik dengan sistem rahasia yang lebih maju dari penyadap terbaik pemerintah AS.
Media mengutip penjelasan dari pejabat kontrateror AS dan penyelidik nomor dua terhandal di AS. Mereka menyatakan bahwa sistem yang digunakan oleh Syaikh Usamah merupakan sistem yang sangat baik dan sempat membuat Barat frustrasi untuk melacaknya melalui dunia maya.
Pengaturan ini memungkinkan Syaikh Usamah bin Laden untuk tetap berhubungan di seluruh dunia tanpa meninggalkan sidik jari digital.
Para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim menyatakan bahwa saat ini temuan tersebut tengah dipelajari oleh para analisis intelijen.
“Sistem bin Laden dibangun dengan sangat disiplin dan penuh kepercayaan,” kata mereka.
AS saat ini menyatakan sedang memeriksa catatan elektronik yang ditemukan dari kompleks persembunyian Syaikh Usamah setelah ia terbunuh minggu lalu
“Ada ribuan pesan dan ratusan alamat email,” kutip AP.
Menurut media, Syaikh Usamah bersembunyi di sebuah kompleks di Pakistan timur laut tanpa akses telepon atau internet. Syaikh Usamah mengetik mengetik pesan di komputer tanpa koneksi internet, kemudian menyimpannya dengan menggunakan flash drive. Ia akan menyuruh seorang kurir terpercaya ke sebuah kafe internet yang jauh dari lokasinya.
Di tempat itu, kurir akan measang flash drive ke komputer, menyalin pesan bin Laden menjadi email dan mengirimkannya. Kurir itu pun akan menyalin setiap email yang masuk ke flash drive dan kembali ke kompleks, dan Shaikh Usamah bin Laden akan membaca pesannya secara offline.
Ini adalah sebuah proses yang lambat dan melelahkan. Pejabat intelijen bahkan veteran telah mengaku kagum pada kemampuan Syaikh Usamah bin Laden untuk mempertahankan cara itu begitu lama. AS mengaku selalu curiga bahwa pemimpin Al Qaeda itu berkomunikasi melalui kurir tetapi tidak mengantisipasi hal tersebut.
Navy SEAL mengaku menyita flash drive dan sekitar 100 memori setelah mereka membunuh Syaikh Usamah bin Laden. Mereka menemukan banyak sekali alamat surat elektronik.
Namun daftar panjang alamat elektronik dan nomor telepon dalam email tersebut diperkirakan membuat kebingungan bagi AS.
Disitanya dokumen elektronik itu membuat pemerintah AS telah meminta anggota intelijen yang mahir berbahasa Arab untuk menerjemahkan seluruh temuan tersebut.
Dokumen yang disita oleh AS itu disinyalir tidak hanya memiliki potensi untuk membantu AS menemukan tokoh-tokoh al-Qaeda lainnya, AS juga mengklaim dapat memaksa jaringan teroris untuk mengubah rutinitas mereka. Itu bisa membuat mereka lebih rentan untuk membuat kesalahan dan lebih mudah ditemukan. (althaf/arrahmah.com)