GRESIK (Arrahmah.com) – Diberlakukannya ‘Asean Trade’ atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), pada 2015 akan menggerus tenaga lokal Gresik. Berdasarkan hasil sidak yang dilakukan Komisi D di sejumlah perusahaan sudah banyak tenaga kerja asing yang mengajukan lamaran kepada perusahaan-perusahaan di Gresik.
Koordinator Komisi D DPRD Gresik Nur Saidah mengatakan, serbuan tenaga kerja asing jika terus dibiarkan. Tenaga kerja lokal Gresik diperkirakan sulit mendapatkan kerja di kotanya sendiri. Sebab, harus bersaing dengan tenaga kerja asing.
“Kalau secara skill tenaga lokal kita masih kalah dibanding tenaga kerja asing,” ujarnya, Jumat (16/01/2015).
Dia menambahkan, selain diserbu tenaga kerja asing. Tenaga kerja dari luar Gresik juga banyak yang menyerbu menjadi pelamar di sejumlah perusahaan.
“Tidak hanya tenaga kerja asing, tenaga kerja dari luar daerah juga mulai meningkat,” tambahnya.
Masih menurut Nur Saidah, maraknya tenaga kerja yang menyerbu Gresik. Pihaknya menghimbau seluruh perusahaan untuk tetap memprioritaskan tenaga kerja lokal asal Gresik. Sebab, mereka membangun pabrik di sini karena memang menggunakan wilayah Gresik.”Kalau tidak mau ya silahkan mencari daerah lain,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Gresik Mulyanto menyatakan pemberlakuan MEA ini tidak akan mempersempit peluang kerja masyarakat lokal. Hal ini karena tidak semua lowongan pekerjaan diisi tenaga kerja asing.”Setahu saya mereka tenaga kerja asing hanya di level manager ke atas,” pungkasnya (azm/beritajatim/arrahmah.com)