BEKASI (Arrahmah.com) – Menyikapi banyaknya non-Muslim yang bersyahadat. Pegiat Mualaf Center Darussalam (MCD) Hanny Christianto menjelaskan bahwa pihaknya prinsipnya selalu menjemput bola untuk memberikan pembinaan setiap mengetahui ada Mualaf. Lebih-lebih, untuk rangkaian dakwah Dr Zakir Naik di Indonesia.
“Kita pasti akan mendata dan meminta para mualaf untuk dibina. Sebab, mualaf bila tidak dibina rentan dirusak kembali oleh nilai-nilai lama atau baru yang tidak baik,” jelas Hanny, Ahad (9/4/2017) kepada Tim media Dr Zakir Naik Visit Indonesia 2017.
Hanny mengaku sejak safari dakwah Zakir Naik di Bandung hingga di Bekasi, pihaknya selalu berupaya mendata mualaf. Hanny menambahkan, para Mualaf juga tidak selalu dibimbing oleh dirinya, prinsipnya, dalam event pembacaan syahadat diupayakan ada lembaga setempat yang didorong menampung pembinaan mualaf.
“Mualaf Center itu definisinya apa sih? Mualaf Center itu bukan lembaga. Tapi Mualaf Center itu sikap jiwa untuk membina saudaranya ke jalan Islam yang lurus,”ujarnya.
Diketahui bersama, ikrar pengucapan syahadatain adalah salah satu momen dalam tanya jawab pada rangkaian dakwah Islam Zakir Naik di manapun. Terakhir di Stadion Patriot Chandrabaga, kota Bekasi tercatat 17 non-Muslim menyatakan syahadat di hadapan 40 ribu umat Islam.
Pada even itu Zakir Naik, sebelumnya, menerangkan banyak hal tentang diskursus teologi Kristen dan Islam. Hal itu sebagai penjabatan tema kuliahnya “Similarity Between Islam and Christianity” di malam itu.
Ceramah Zakir Naik di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, diawali oleh orasi ilmiah putranya, Fariq Naik seputar jihad, terorisme, stigma negatif Islam, dan lain sebagainya.
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)