KAMP LEATHERNECK (Arrahmah.com) – Panglima baru angkatan perang AS dan NATO di Afganistan mengatakan pada Rabu (24/6) bahwa tentara asing perlu membuat “perubahan kultural” yang sangat jauh dari gaya dan fokus dari peperangan konvensional demi meraih dukungan dari warga Afghan.
Jenderal Stanley McChrystal, yang mengambil alih tanggung jawab sebanyak 90.000 personil tentara internasional di Afganistan seminggu lalu, mengatakan kebanyakan angkatan perang dirancang untuk pertempuran intensitas tinggi yang konvensional dalam memberantas musuh dan menggunakan berbagai aset yang tersedia.
“Cara seperti itu sangat tepat untuk medan peperangan konvensional dimana tentara melawan tentara, tetapi tidaklah cocok untuk medan peperangan COIN (counter insurgency),” kata McChrystal dalam kunjungannya ke pangkalan angkatan laut AS yang berbasis di selatan Provinsi Helmand.
“Menurut saya apa yang seharusnya kita lakukan adalah membuat cara pandang kultural baru,” ujar McChrystal.
Mcchrystal menemui para komandan dari seluruh negara dan diperkirakan akan merealisasikan beberapa hari percobaan strategi baru dalam tubuh militernya, yang katanya memiliki dalih untuk mengurangi jatuhnya korban sipil Afghan.
Pemberlakuan gaya baru perang AS ini sebetulnya hanya strategi mereka untuk melakukan kekejian serupa dan mungkin lebih parah atas kaum muslimin di Afghanistan. (Althaf/reuters/arrahmah)