WASHINGTON (Arrahmah.com) – Senator AS dari Partai Republik mengatakan keprihatinannya tentang ketegangan berkelanjutan antara dewan militer Mesir yang berkuasa dan Ikhwanul Muslimin menjelang pemilihan presiden
“Ketegangan saat ini antara dewan militer dan Ikhwanul Muslimin dapat memperburuk situasi di negara itu pada penyusunan konstitusi periode mendatang,” kata John McCain dalam wawancara dengan stasiun radio Amerika berbahasa Arab, Radio Sawa.
“Saya sangat prihatin tentang kemungkinan eskalasi ketegangan dan terjadinya konfrontasi lebih serta demonstrasi [di Mesir],” lanjutnya. “Namun, pertanyaan yang lebih penting adalah apakah Ikhwanul Muslimin akan mengadopsi pendekatan yang moderat, ataukah anggota ekstrimis yang akan mengarahkan proses perancangan konstitusi dan pemilu presiden mendatang.”
Ikhwanul Muslimin saat ini mendominasi majelis konstituante yang bertugas untuk menyusun piagam nasional yang baru, dan akan diumumkan pada hari Minggu ini. Kondisi ini membuat marah kalangan liberal, kiri, dan sekuler, yang mengatakan komposisi konstituante adalah representasi dari spektrum yang luas dari masyarakat Mesir.
Enam puluh lima kursi konstituante diduduki oleh oleh kelompok Islam, 50 di antaranya anggota Ikhwanul Muslimin atau partai politik Salafi.
McCain, senator Partai Republik dan pernah maju dalam pemilihan presiden AS, mengunjungi Mesir pada bulan Februari, untuk bertemu dengan anggota Dewan Tertinggi Mesir Angkatan Bersenjata (SCAF) dan Ikhwanul Muslimin.
Dalam beberapa hari terakhir ini, ketegangan antara SCAF dan IM semakin meningkat. Terakhir ketegangan ini berbuntut pada hilangnya kepercayaan IM terhadap Perdana Menteri yang ditunjuk SCAF, Kamal El-Ganzouri. (althaf/arrahmah.com)