GAZA (Arrahmah.com) – Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh TV Israel, Channel 10, mengungkapkan bahwa dua-pertiga dari warga Israel menyetujui kesepakatan pertukaran ratusan tahanan Palestina yang akan ditukar dengan pembebasan Gilad Shalit, yang sedang dilakukan antara gerakan Hamas dan Israel.
Jajak pendapat itu menunjukkan bahwa 69% dari warga Israel mendukung kesepakatan itu, 26% menentang sedangkan sisanya belum ditentukan.
62% mengatakan bahwa pelepasan tahanan Palestina “akan menyebabkan memburuknya situasi keamanan Israel”, sementara 32% mengatakan bahwa situasi keamanan tidak akan terpengaruh.
Hanya 22% dari Israel mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menerima kesepakatan untuk melayani kepentingan Israel, 35% mengatakan menyetujui kesepakatan karena tekanan publik, selain mencoba untuk melemahkan posisi Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, atau dalam rangka untuk mengalihkan perhatian publik dari protes populer yang sedang berlangsung di Israel.
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina, menangkapprajurit Israel Gilad Shalit di Gaza sejak Juni 2006, dan berencana akan melepaskan dia minggu ini, dengan kesepakatan bahwa Israel akan melepaskan 450 tahanan Palestina.
Israel merilis daftar berisi nama-nama para tahanan, yang akan dilepaskan pada tahap pertama, dalam rangka untuk memungkinkan organisasi individu di negara tersebut untuk mengajukan banding ke Pengadilan Hight Israel.
Kesepakatan itu tidak dapat dilaksanakan sebelum langkah-langkah hukum yang dilakukan. Ini adalah kesepakatan pertukaran tahanan pertama yang dilakukan antara Israel dan kelompok perlawanan di Palestina.
Sementara itu, Pusat Hak Asasi Manusia untuk Palestina (PCHR) menyatakan bahwa ada lebih dari 5000 tahanan Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, termasuk 400 tahanan yang berasal dari Jalur Gaza
. (rasularasy/arrahmah.com)