WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jajak pendapat yang dilakukan oleh situs EBS News dan harian The Wasingthon Post menunjukkan bahwa mayoritas warga negara AS berpendapat perang di Afghanistan membebani negara AS dan tidak memilik banyak manfaat.
Situs berita dan harian utama di Washington itu baru-baru ini mengadakan jajak pendapat tentang invasi militer penjajah salibis AS di Afghanistan. Sebanyak 60 % responden berpendapat keuntungan yang diraih oleh AS dalam peperangan itu tidak sebanding dengan kerugian yang mereka alami. Sebanyak 54 % responden mendukung penarikan mundur seluruh tentara AS dari Afghan sebelum waktu yang dijadwalkan, 2014, meskipun militer pemerintahan boneka Aghan belum siap memegang kendali keamanan. Pendapat ini didukung oleh 60 % responden dari partai Demokrat dan pemilih indinpenden serta 40 % responden dari partai Republik.
Jajak pendapat itu juga mengungkapkan bahwa hanya 35 % responden yang berpendapat pengerahan kekuatan militer AS di Afghan merupakan alasan yang membenarkan kerugian finansial dan personal yang dialami oleh AS selama sepuluh tahun invasi di Afghanistan. Sebanyak 30 % responden juga berpendapat bahwa mayoritas rakyat Afghan mendukung kebijakan AS di Afghan.
Pada saat AS mengawali agresi militer salibisnya ke Afghan Oktober 2001, mayoritas warga negara AS mendukung imperialism tersebut. Kini setelah sepuluh tahun melancarkan perang salib di Afghan dan mujahidin Taliban memulangkan ribuan mayat tentara AS, barulah sebagian besar rakyat AS mengakui kesalahan langkahnya. Afghanistan kini telah menjadi ‘Vietnam II’ bagi tentara penjajah salibis AS.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)