KABUL (Arrahmah.id) – Wakil Perdana Menteri untuk urusan politik dalam sebuah acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh sejumlah duta besar, perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan perwakilan Uni Eropa, mengatakan bahwa Imarah Islam Afghanistan telah menekan ISIS di Afghanistan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mempublikasikan dan memperkuatnya.
Tanpa menyebutkan nama individu atau negara mana pun, Mawlawi Abdul Kabir mengatakan bahwa beberapa kalangan di kawasan dan dunia mendorong propaganda yang menyoroti ISIS di Afghanistan.
“Tidak hanya untuk Afghanistan, Daesh [ISIS] juga merupakan musuh kemanusiaan, kawasan dan dunia. Imarah Islam telah menekan kelompok ini di Afghanistan, dan tidak ada yang boleh menunjukkan bahwa kelompok ini kuat dan mendukungnya,” tambahnya ,seperti dilaporkan Tolo News (7/4/2024).
Pejabat Imarah Islam ini, yang menyambut baik kehadiran perwakilan politik negara-negara di Kabul, mengatakan bahwa ia berharap jumlah diplomat di Kabul akan meningkat tahun depan dan lebih banyak negara yang akan membuka kembali kedutaan besar mereka.
Menurut Mawlawi Abdul Kabir, setelah kembalinya Imarah Islam, perubahan positif telah terjadi, dan negara ini telah diarahkan ke jalur yang stabil.
“Kami berharap tahun depan, jumlah diplomat dan duta besar di Kabul akan lebih banyak lagi, dan negara-negara lain juga akan membuka kembali kedutaan besar mereka di Kabul,” ujar wakil perdana menteri untuk urusan politik.
Wakil PM menekankan perlunya hubungan baik dengan semua negara dalam pidatonya dan mengatakan bahwa mereka ingin memiliki hubungan politik, ekonomi, dan budaya dengan dunia dan juga berpartisipasi dalam proyek-proyek regional.
Dia sekali lagi meyakinkan negara-negara tetangga bahwa mereka tidak akan membiarkan wilayah Afghanistan digunakan untuk melawan negara lain.
“Berdasarkan kebijakan luar negeri yang berfokus pada ekonomi, Imarah Islam ingin memiliki hubungan yang baik dengan semua negara, dan kami dapat memulai dan memperkuat inisiatif regional,” kata Mawlawi Abdul Kabir.
Mawlawi Abdul Kabir juga mengatakan bahwa bagi mereka yang telah dikalahkan di Afghanistan, hubungan dan interaksi regional yang luas, melakukan proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan, pemberantasan narkotika dan korupsi, dan memastikan keamanan nasional di negara tersebut tidak dapat diterima.
Ia meminta negara-negara untuk menghindari deportasi paksa para pengungsi Afghanistan dan bertindak dalam hal ini dengan penuh kesabaran, dengan mempertimbangkan hukum-hukum internasional. (haninmazaya/arrahmah.id)