JAKARTA (Arrahmah.com) – Judul di atas tidaklah berlebihan untuk menggambarkan ambigu dan absurdnya sikap rezim negeri ini hari ini. Fakta-fakta kekejaman terhadap muslim Indonesia sudah lebih dari cukup diungkapkan. Baik oleh ormas-ormas Islam maupun lembaga partikelir yang punya keprihatinan dan kepedulian akan penindasan muslim. Namun tak kunjung tiba sang rezim, mulut terbuka, lisan bersuara tuk belasungkawa apalagi mengakui dusta.
Situs Antaranews.com memberitakan, bahwa Presiden Yudhoyono menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron atas peristiwa pembunuhan terhadap Lee Rigby, prajurit Inggris yang diserang di jalanan London Selatan.
Ucapan belasungkawa itu, menurut keterangan resmi di akun jejaring sosial milik Kantor Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, @SKPBidangHI, disampaikan Presiden Yudhoyono saat menerima telepon PM Cameron, Jumat siang.
Selain mengucapkan belasungkawa, Presiden juga mengemukakan dukungan Pemerintah Indonesia dalam perang menghadapi terorisme.
“Presiden Yudhoyono menekankan bahwa aksi terorisme dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan. RI akan selalu mendukung kerja sama untuk memerangi terorisme,” tulis akun itu.
Lee Rigby terbunuh di kawasan Royal Artillery Barracks, Woolwich, London selatan. Para penyerangnya kemudian menyebut dengan fasih, terkait keterlibatan pemerintah Inggris atas militernya di negara-negara Muslim. Dia juga berujar dalam rekaman video bahwa hal seperti ini sudah lumrah di negaranya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)