OSLO (Arrahmah.com) – Melihat bahwa sistem liberal Norwegia tidak bisa memberikan tujuan hidup bagi mereka, semakin banyak pemuda Norwegia yang memeluk Islam karena memandang Islam menawarkan solusi bagi hidup mereka dan menunjukkan pedoman dan aturan yang selama ini telah hilang dalam masyarakat Norwegia.
“Saya pikir orang perlu hal itu, pedoman dan aturan serta konsekuensi dalam bentuk hukuman atau penghargaan,” Elsa, (26), wanita Norwegia, mengungkapkan kepada Aftenposten, sebagaimana dilansir oleh onislam.net, Senin (8/6/2015).
“Sesuatu yang diyakini.” Tambah Elsa.
Menawarkan wawasan ke dalam komunitas Muslim Norwegia, koran Aftenposten meluncurkan serangkaian laporan selama akhir pekan tentang Islam di Norwegia.
Menurut para peneliti, jumlah etnis Masyarakat Norwegia yang memeluk Islam meningkat dari sekitar 500 orang pada akhir tahun 1990-an menjadi sekitar 3.000 orang saat ini.
Meskipun masih mewakili sebagian kecil dari populasi Norwegia, tingkat pertumbuhan tersebut dianggap signifikan.
“Memeluk Islam mungkin adalah bentuk paling ekstrim dari perlawanan para pemuda saat ini,” Anne Sofie Roald, seorang profesor dalam bidang agama, mengatakan kepada Aftenposten.
Roald mengatakan bahwa Islam adalah agama yang menawarkan kepada para muallaf pandangan hidup yang sangat berbeda dari kehidupan yang mereka alami sebelumnya.
Memeluk Islam lebih dari 30 tahun yang lalu, Roald mengatakan bahwa populasi Muslim lebih besar sekarang di Norwegia dan visibilitas yang meningkat merupakan faktor yang mempengaruhi Masyarakat Norwegia yang ingin mencari alternatif agama.
Mereka para muallaf biasanya memulai kehidupan baru mereka sebagai Muslim dengan sepenuh hati, dia mengatakan hal itu berdasarkan penelitian yang dilaporkan oleh Olav Elgvin dari University of Bergen.
“Kenyataannya bisa jadi bahwa ide-ide tentang batasan yang ditetapkan oleh suatu agama bisa lebih menarik dari batasan itu sendiri.”
(ameera/arrahmah.com)