JAKARTA (Arrahmah.com) – Satya (57) tak habis pikir tindakan Detasemen Khusus 88 Antiteror yang melakukan penangkapan terhadap Sunarto atau Nanto, warga Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10/2012) yang dituduh melakukan tindakan terorisme.
“Kita semua dekat dengan tetangga di sini. Dia kalau mau lebih banyak di lingkungan sini. Tidak tahu juga kalau sedang bekerja. Dia selalu bertugas sebagai pembuka acara sebelum khutbah salat Jumat,” ujar Satya seperti dilanisr tribunnews.
Pria yang sudah 30 tahun ini tinggal di Kebon Kacang juga sudah mengenal Nanto dari kecil. Bahkan, orangtua Nanto, di mana bapaknya salah satu tokoh di kawasan yang masih masuk kawasan Tanah Abang ini.
“Setahu saya orangtuanya tokoh yang dihormati. Lihat saja 48 kambing kurban semuanya dipotong di masjid ini. Bapaknya mendidik dia tidak salah. Dia anak yang baik, bergaul dengan lingkungan di sini,” terang Satya.
Nanto ditangkap Densus 88 berpakaian preman di mulut gang tanpa surat penangkapan, ketika membawa plastik berisi daging kurban untuk tetangga. Habis itu Nanto langsung dibawa masuk ke dalam mobil Densus 88 Antiteror. (bilal/arrahmah.com)