CONVENTRY (Arrahmah.com) – Seorang bocah Muslim dari Coventry telah menjadi ahli komputer termuda di dunia. Ayan Qureshi ditetapkan sebagai seorang Ahli Microsoft bersertifikat setelah melewati ujian besar teknologi ketika ia baru berusia lima tahun.
Ayan baru saja mulai mengenyam pendidikan di sekolah dasar, tetapi ia telah berhasil lulus ujian di Birmingham City University untuk menjadi seorang Ahli Microsoft bersertifikat.
Ayan, yang sekarang berusia enam tahun, bahkan telah mendirikan jaringan komputer sendiri di rumahnya.
Anak seorang konsultan IT ini mengatakan kepada BBC bahwa ia menghadapi ujian yang sulit tapi menyenangkan, dan berharap untuk bisa mendirikan pusat teknologi berbasis di Inggris suatu hari nanti.
“Ada pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan drag and drop, pertanyaan hotspot dan pertanyaan berbasis skenario,” katanya kepada BBC Asian Network pada Jum’at (14/11/2014).
“Tantangan paling sulit ialah menjelaskan bahasa tes kepada anak berusia lima tahun. Tapi sepertinya dia menguasainya dan memiliki memori yang sangat baik,” jelas ayah Ayan, Asim.
Asim memperkenalkan anaknya dengan komputer ketika ia berusia tiga tahun. Dia membiarkan anaknya bermain dengan komputer-komputer tuanya, sehingga ia bisa memahami hard drive dan motherboard.
“Saya menemukan apa saja yang saya katakan kepadanya, hari berikutnya ia akan mengingat semua yang saya katakan, jadi saya mulai memberinya informasi lebih lanjut,” jelasnya.
“Terlalu banyak komputasi pada usia ini dapat menyebabkan efek negatif, tetapi dalam kasus Ayan, ia telah menangkap kesempatan ini.”
Ayan memiliki lab komputer sendiri di rumahnya di Coventry, berisi jaringan komputer yang ia bangun.
Ia menghabiskan sekitar dua jam sehari belajar tentang sistem operasi komputer dan cara menginstal program.
Ketika tiba saatnya anak itu mengikuti ujian Microsoft, pengawas ujian khawatir bahwa ia terlalu muda untuk menjadi seorang kandidat.
Ayahnya meyakinkan mereka bahwa Ayan akan baik-baik saja.
Tes ini biasanya diambil oleh orang-orang yang ingin menjadi teknisi IT.
Ibu Ayan, Mamoona, tengah pelatihan untuk menjadi seorang dokter umum.
Keluarganya pindah ke Inggris dari Pakistan pada tahun 2009.
“Saya sangat senang dan sangat bangga, saya tidak ingin melihat dia menetapkan rekor dunia setiap hari. Tapi saya ingin dia melakukan yang terbaik apa pun yang dia lakukan dalam hidupnya,” katanya.
Ayan mengatakan ia berharap untuk bisa meluncurkan pusat IT yang berbasis di Inggris yang mirip dengan Silicon Valley Amerika suatu hari nanti, yang ingin ia namakan E-Valley.
Bocah luar biasa ini bahkan ingin merintis perusahaannya sendiri. MasyaAllah.
(banan/arrahmah.com)